Ade Armando Dianiaya
3 Penganiaya Ade Armando Masih Diburu Polisi, Tak Ada Lagi Nama Budi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan bahwa saat ini masih ada tiga tersangka lagi yang masih dalam pengejaran polisi.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Polisi memakai teknologi canggih untuk memburu tiga tersangka pengeroyok pegiat media sosial Ade Armando yang masih buron.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan bahwa saat ini masih ada tiga tersangka lagi yang masih dalam pengejaran polisi.
Tiga tersangka yang masih buron itu sudah dideteksi wajahnya dengan face recognition atau sistem pengenalan wajah.
Setelah wajah terdeteksi, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Dukcapil untuk mencari data lengkap para tersangka.
"Pada kesempatan ini saya akan menampilkan tiga orang ini berikut dengan namanya, ini adalah foto berdasarkan face recognition dan terdata di Dukcapil," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2022).
Tiga tersangka yang masih buron ialah Ade Purnama, Abdul Manaf, dan Abdul Latip.
Zulpan berharap ketiga tersangka menyerahkan diri ke kepolisian.
Apabila tidak kunjung menyerahkan diri, Zulpan memastikan pihak polisi akan terus memburu ketiganya.

"Sebab, kepolisian tetap akan memburu, cepat atau lambat, tentu Polda Metro akan menangkap mereka," ujar Zulpan.
Sebelumnya, diberitakan penggiat media sosial Ade Armando bukan hanya dipukuli massa aksi, ia juga menerima pelecehan.
Zulpan mengatakan bahwa Ade dipukuli massa aksi di depan DPR.
Saat itu, Ade berada di tengah kerumunan massa aksi. Belum diketahui, tujuan Ade Armando ada di tengah-tengah massa aksi.
"Akibat pemukulan korban berdarah dan luka-luka," jelas Zulpan dikonfirmasi Senin (11/4/2022).
Baca juga: Ternyata Sosok Ini yang Pertama Kali Pukul Ade Armando Menurut Polisi, Sudah Sitangkap
Baca juga: Pulanglah Bung Abdul Latip, Ibumu Nangis! Terduga Pelaku Ade Armando yang Masih Buron
Bukan hanya dipukuli, celana dosen Universitas Indonesia (UI) itu juga disebut sempat dilepaskan oleh massa aksi.
"Karena ada di dalam kerumunan massa saat dipukuli, bahkan celananya dilepaskan," bebernya.