Menjelang Unjuk Rasa, Ponsel Koordinator BEM SI Diretas, Sulit Komunikasi hingga Akun Medsos Dibobol

Tak hanya telepon seluler, peretasan juga dilakukan terhadap akun media sosial aktivis mahasiswa. Salah satunya menimpa Koordinator BEM SI, Kaharuddin

Tribun Jabar
ILUSTRASI Unjuk rasa mahasiswa 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Telepon seluler sejumlah aktivis mahasiswa diduga diretas menjelang unjuk rasa besar-besaran mahasiswa di sejumlah penjuru Tanah Air, Senin (11/4).

Koordinator dan Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengaku mendadak kesulitan melakukan komunikasi melalui telepon seluler menjelang unjuk rasa.

"Untuk persiapan besok akhirnya kami berkomunikasi dengan nomor baru," ujar Koordinator bidang Media BEM SI, Luthfi Yufrizal, Minggu (10/4).

Baca juga: Mahasiswa Tuding Anak Buah Jokowi Biang Kerok Demo Besar-besaran, Ada 5 Menteri yang Disindir

Tak hanya telepon seluler, peretasan juga dilakukan terhadap akun media sosial aktivis mahasiswa. Salah satunya menimpa Koordinator BEM SI, Kaharuddin.

Kemarin, akun Instagram @kaharud_din mendadak mengunggah pernyataan bahwa aksi 11 April dibatalkan dengan alasan bulan suci Ramadhan dan kasus Covid-19. Dalam keterangan unggahannya, akun koordinator Bem SI menuliskan permintaan mohon maaf.

“Maaf teman-teman seperjuangan sebelumnya bukan untuk mecederai perjuangan kalian, mungkin untuk melakukan aksi saat ini sangat tidak tepat. Jadi saya nyatakan aksi 11 April 202 dibatalkan. Kordinator pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM,” tulis Kaharuddin.

Belakangan diketahui, Kaharuddin tak pernah mengunggah pernyataan pembatalan aksi 11 April.
Akun Instagram aliansi @bem_si kemudian menyatakan bahwa aksi 11 April 2022 akan tetap dilaksanakan.

Luthfi mengatakan, untuk di Jakarta, unjuk rasa rencananya akan diikuti sekitar seribu mahasiswa dari berbagai kampus. Tak hanya dari Jabarta, tapi juga perwakilan berbagai kampus di Indonesia.

"Ada dari daerah-daerah juga merapat ke pusat seperti dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dari Jateng, DIY juga ada. Banyak," kata Luthfi.

Selain menentang wacana penundaan pemilu, pada aksi hari ini mahasiswa juga menyuarakan penolakan mereka terhadap perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca juga: Ada Ajakan di Medsos, Disdik Jabar Imbau Pelajar Jangan Ikut Demo 11 April, Orang Tua Harus Memantau

Peundaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) juga akan menjadi isu yang mereka usung, selain tentu saja, tuntutan agar pemerintah segera menurunkan harga-harga bahan kebutuhan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), serta membatalkan kenaikan PPN.

Luthfi mengatakan, mahasiswa akan menaati peraturan yang berlaku selama unjuk rasa nanti, termasuk batas waktu unjuk rasa, tidak akan lewat pukul 18.00.

"Kami akan menaati undang-undang, karena batas di undang-undang juga sudah ada. Kalau kita memaksakan malah menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Isu Serupa

Di Jawa Barat, aksi mahasiswa rencananya akan dipusatkan di depan Gedung Sate, Bandung, hari ini.

Para peserta tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Barat (AMJB), Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB), dan Aliansi Mahasiswa Jawa Barat Menggugat (AMJM).

Selain di Gedung Sate, saat yang sama, aksi juga akan dilakukan mahasiswa di daerahnya masing-masing.

Selain menentang wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, mahasiswa di Jawa Barat juga menuntut agar pembangunan IKN ditunda.

Baca juga: Mahasiswa Lakukan Aksi Unjuk Rasa Hari Ini, Kapolri Minta Waspadai Penyusup dan Penumpang Gelap

"Kami juga mendesak dan menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikkan harga bahan bakar Petramax sekaligus menjamin ketersediaan BBM jenis Pertalite yang belakangan ini langka. Kami juga mendesak dan menuntut pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng serta menindak tegas kepada mafia yang telah membuat ketersediaan minyak goreng belakangan ini menjadi langka," ujar Alby Rizla, Presiden Mahasiswa Unikom, yang juga Koordinator Lapangan AMJB,

Hal senada dikatakan Ilyasa Ali Husni, Koordinator Lapangan PRMB.

Rencananya, kata Ilyasa, mahasiswa akan berkumpul di sekitar kampus ITB pada pukul 11.00 WIB untuk kemudian long march ke Gedung Sate.

"Kami bersama aliansi lainnya telah menyerahkan surat pemberitahuan kepada Polrestabes Kota Bandung akan berjuk rasa Senin ini," ujar Ilyasa, kemarin.

Untuk mengantisipasi adanya penyusup, kata Ilyasa, mereka telah menyiapkan sejumlah pengamanan. "Kami juga memberi tanda di almamater masing-masing kampus," ujarnya.

Dari Ciamis dilaporkan, sekitar 500 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ciamis Bergerak (AMCB) juga akan berunjuk rasa Gedung DPRD Ciamis, hari ini.

“Titik kumpulnya di Taman Lokasana kemudian bergerak ke Gedung DPRD Ciamis,” ujar Aos Firdaus, aktivis AMCB, kemarin.

Aksi, ujar Aos, diikuti mahasiswa dari berbagai kampus. Antara lain Unigal, IAID, Stikes Muhammadiyah, STAI Maarif, STAI Putra Galuh Ciamis, dan STEI Ar Risalah.

Baca juga: Sasaran Tembak Mahasiswa dalam Aksi Besok Berubah, Ini Lokasi yang Digeruduk Massa Unjuk Rasa

“Semua memakai jaket almamater masing-masing kampus. Untuk aksi ini kami sudah menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada kepolisian,” katanya.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi BEM se-Kabupaten Garut juga berencana berunjuk rasa hari ini. Koordinator Pusat BEM Kabupaten Garut, Firman Yusuf, unjuk rasa akan dipusatkan di Bunderan Simpanglima, Kantor Bupati, dan Kantor DPRD Garut.

Di Garut, mahasiswa juga sudah mengirimkan pemberitahuan ke kepolisian terkait unjuk rasa ini.

"Keterangan dari Intelkam Polres Garut tidak mengeluarkan izin," ujar Kasi Humas Polres Garut, Ipda Cahya Priatna.

Hari ini, aksi dengan isu yang sama juga dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM di Cianjur. Elsa Krismawati, aktivis Aliansi BEM Cianjur, mengatakan mereka juga akan memusatkan aksi di Gedung DPRD.

"Aksi ini adalah tugas mulia," ujarnya.

Di Kota Sukabumi, seribuan mahasiswa juga diperkirakan akan berunjuk rasa di DPRD setempat, dengan mengusung isu serupa.

"Semua mahasiswa yang berada di tujuh fakultas yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah di Sukabumi siap turun ke jalan, Senin ini. Kami siap menyuarakan kepentingan masyarakat," ujar Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa UMMI, Wildan Khadarisman, kemarin.

"Kami menolak naiknya harga minyak goreng, BBM, dan kenaikan pajak. Kami juga menutut realisasikan reformasi agraria," ujar Wildan.

Di Sumedang, unjuk rasa juga rencananya akan diikuti mahasiswa Universitas Koperasi Indonesia (IKOPIN University).

"Aksi akan kami pusatkan di depan Gedung DPRD Sumedang," ujar Maulana Malik, Ketua BEM Ikopin. "Namun, saat ini belum ada keputusan final. BEM IKOPIN masih melakukan pengkajian isu."

Humanis

Polda Jabar berjanji akan mengamankan unjuk rasa serempak mahasiswa Senin ini dengan humanis. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan pengawalan dan pengamanan akan mereka lakukan dari awal sampai unjuk rasa selesai.

Baca juga: SOAL Unjuk Rasa Mantan Aktivis 98 Sebut Mahasiswa Perlu Sikapi Krisis Politik, Ekonomi dan Kekuasaan

"Dalam mengamankan unjuk rasa, kami tak diperbolehkan membawa senjata api, sesuai atensi Pak Kapolda, Irjen Pol Suntana yang menginstruksikan ke seluruh jajaran," kata Ibrahim Tompo, kemarin.

Pengamanan unjuk rasa, ujar Kabid Humas, adalah bagian dari tugas kepolisian untuk melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.

"Kami maksimalkan fungai intelejen dalam mengukur potensi gangguan termasuk deteksi dini ancaman gangguan Kamtibmas. Kami harap unjuk rasa dapat berjalan kondusif," katanya.

(tribun network/deanza faleviden/andri m dani/sidqi al ghifari/ferri am/dian herdiansyah/kiki andriana/nandri prilatama)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved