Apa Itu Nuzulul Qur'an dan Apa Keistimewaannya Juga Perbedaannya dengan Lailatul Qadar
Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan umat Islam di bulan Ramadan di luar puasa yang merupakan kewajiban.
TRIBUNJABAR - Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan umat Islam di bulan Ramadan di luar puasa yang merupakan kewajiban.
Ada juga salat Tarawih yang dilaksanakan setiap malam.
Selain itu, Ramadan memiliki kemuliaan dan keistimewaan lain.
Satu di antaranya malam Nuzulul Qur'an.
Malam Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa bersejarah dalam Islam yang jatuh pada bulan Ramadan.
Para ulama sepakat bahwa malam Nuzulul Qur'an merupakan malam turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur pada bulan Ramadan, yakni pada malam ke-17.
Menurut Syamsul Bakri selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta, malam Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa awal turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
Saat itu, surat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada malam 17 Ramadhan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.
Al-Alaq ayat 1-5 menjadi wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW di usia 40-41 tahun.
Rasulullah SAW menerima wahyu pertamanya ketika sedang berkhalawat di gua Hira, Jabal Nur yang berlokasi enam kilometer dari Mekkah.
Setelah menurunkan surat Al-Alaq ayat 1-5, Allah SWT kembali menurun wahyu tiga tahun setelahnya melalui Surat An Nashr.
Secara bertahap, Al Quran diturunkan selama 23 tahun yang dibagi menjadi dua periode, yakni periode Makiyah di Mekkah dan periode Madaniyah di Madinah.
Selama sembilan tahun, Al-Qur'an diturunkan di Kota Mekkah.
Sementara di Kota Madinah, Al-Qur'an diturunkan selama 10 tahun.
Kendati demikian, malam Nuzulul Qur'an ini berbeda dengan malam Lailatul Qadar.
Malam Laitul Qadar merupakan peristiwa turunnya Al Qur'an dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah.
Sementara Nuzulul Qur'an adalah peristiwa turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW.
“Riwayat yang mahsyur kepada Rasulullah SAW terletak pada malam 17 Ramadhan. Hal ini sebagaimana yang kita rayakan setiap tahunnya sebagai Nuzulul Quran,” ujar Ustaz Agus Mukmin dilansir dari laman Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau.
Dilansir dari Kemenag.go.id, para ulama sepakat bahwa amalan utama di malam Nuzulul Qur'an adalah membaca Al-Qur'an.
Dengan memperbanyak baca Al-Qur'an, semakin banyak pula pahala dan kemuliaan yang diperoleh.
Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Al-Qur'an adalah sebaik-baiknya ibadah bagi umatnya (HR Baihaqi).
Sementara itu, hadis tentang keutamaan membaca Al-Qur'an yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut:
"Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: 'Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf'," (HR. At-Tirmidzi).
Amalan berikutnya melakukan Itikaf, yaitu berdiam diri di masjid sesuai ketentuan Itikaf.
Itikaf seraya membaca Al-Qur'an, berzikir, berdoa, dan melaksanakan salat malam, seperti salat Tahajud, salat Hajat, dan sebagainya.
Perintah zikir ini sebagaimana disampaikan melalui salah satu Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya." Sementara keutamaan salat malam pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Apa Itu Nuzulul Quran, Amalan dan Keistimewaannya