Daging Kerbau Disebut Lebih Banyak Habis Dibanding Daging Sapi di Perum Bulog, Ini Alasannya
Saat ini banyak peminat daging kerbau dikarenakan harganya yang lebih murah dan khasiatnya lebih sehat daripada sapi.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pimpinan Perum Bulog Cabang Bandung, Yuliani Alzam menyebut masyarakat cenderung beralih mengonsumsi daging kerbau daripada daging sapi.
Hal itu didasari dari ketersediaan daging kerbau yang lebih cepat habis dibandingkan daging sapi.
Menurutnya, saat ini banyak peminat daging kerbau dikarenakan harganya yang lebih murah dan khasiatnya lebih sehat daripada sapi.
Baca juga: Menjelang Awal Ramadhan, Daging Sapir di Pasar Manis Ciamis Ludes Terjual Meski Rp 145.000/Kg
Ada sebanyak 10 ton ketersediaan daging kerbau yang diimpor dari India dan tersimpan di Gudang Bulog habis dalam waktu kurang dua pekan.
"Stok daging kerbau di gudang sekarang enggak sampai dua minggu sudah habis bahkan hanya 10 hari habis 9,5 ton. Sedangkan daging sapi sampai sekarang kami pesan 10 ton, nah baru keluar 3 ton dan 7 ton lagi masih tersimpan di gudang," katanya, Senin (4/4/2022).
Yuliani juga mengatakan harga daging sapi dan daging kerbau yang dijual oleh Bulog Cabang Bandung miliki harga jauh lebih murah dibanding harga pasaran, yakni Rp 110 ribu per kilogram (daging sapi) dan Rp 80 ribu per kilogram untuk daging kerbau.
"Daging sapi itu kami diimpor dari New Zealand. Kalau daging kerbau jenisnya itu CM1 berarti bagian paha atas. Sedangkan daging sapi jenisnya CL95 yang artinya kadar lemaknya per satu kilo hanya lima persen. Jadi, meski harga di kami lebih murah, namun kualitas kami menjamin baik dan sama dengan yang ada di pasaran," katanya.(*)
Baca juga: UPDATE Harga Daging Ayam H-3 Ramadan, Bikin Ibu-ibu Menjerit