KABAR Salat Tarawih Kilat 23 Rakaat Hanya 6 Menit di Indramayu Tahun Ini, Kembali Digelar?
Pelaksanaan salat tarawih kilat di Pondok Pesantren Alquraniyah di Kabupaten Indramayu tidak dilakukan pada bulan suci Ramadan tahun ini.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pelaksanaan salat tarawih kilat di Pondok Pesantren Alquraniyah di Kabupaten Indramayu tidak dilakukan pada bulan suci Ramadan tahun ini.
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, salat tarawih kilat di pesantren yang berlokasi di Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu itu selalu menjadi sorotan.
Hal ini karena salat tarawih dilakukan dengan durasi yang sangat singkat atau superkilat, yakni 23 rakaat hanya berlangsung selama 6 menit saja.
"Untuk tahun ini tidak ada salat tarawih kilat," ujar Pengurus Pondok Pesantren Alquraniyah, KH Azun Mauzun kepada Tribuncirebon.com, Minggu (3/4/2022).
Baca juga: Salat Tarawih Kilat di Indramayu Hanya 6 Menit, Sujud 1 Detik, Untuk Rangkul Anak Muda
KH Azun Mauzun menyampaikan, pelaksanaan salat tarawih di Pondok Pesantren Alquraniyah bakal dilakukan seperti pelaksanaan salat tarawih yang ada di masjid-masjid pada umumnya.
Hal ini, kata dia, sekaligus menindaklanjuti imbauan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu untuk meniadakan tarawih kilat.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan salat tarawih kilat tersebut dilakukan karena sudah menjadi tradisi turun-temurun sejak pertama kali dilakukan tahun 2006.
Selain itu, salat tarawih kilat bermaksud agar kaula muda mau datang ke masjid guna mau menjalankan ibadah.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Indramayu KH Musthofa mengatakan, alasan salat tarawih kilat diimbau untuk ditiadakan, yakni demi menjaga kekhusyuan masyarakat dalam beribadah.
Ia menjelaskan, salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang ada dan dilakukan selama bulan suci Ramadan. Sehingga, karena merupakan suatu ibadah, pelaksanaannya pun, lanjut dia, tidak boleh dilakukan asal-asalan.
"Jangan sampai orang ibadah untuk mencari yang viral-viral. Kalau ibadah harus benar-benar ikhlas karena Allah demi mendapat keberkahan di bulan Ramadan," ujar dia.