Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Waktu Pengucapannya Menurut Ustaz Satibi Darwis
Alhamdulillah, sesuai dengan keputusan pemerintah, puasa Ramadan akan dimulai besok, Minggu (3/4/2022).
TRIBUNJABAR.ID - Alhamdulillah, sesuai dengan keputusan pemerintah, puasa Ramadan akan dimulai besok, Minggu (3/4/2022).
Artinya, pada pagi atau tepatnya sebelum masa imsak, kita yang akan menjalankan ibadah puasa harus melaksanakan sahur terlebih dahulu.
Berikut ini bacaan niat puasa Ramadan yang dibaca saat akan melaksanakan ibadah puasa.
Niat merupakan satu syarat sah puasa.
Lantas, kapan membaca niat puasa yang seharusnya di Ramadan diucapkan?
Apakah ketika malam hari, ketika subuh atau ketika matahari sudah terbit?
Berikut penjelasan dari Ustaz Satibi Darwis.
Menurut Ustaz Satibi, cara melakukan niat untuk puasa sunah dan puasa wajib berbeda.
Perbedaanya terletak pada waktu pengucapan niat.
"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunah niatnya boleh di pagi hari asalkan di pagi hari belum makan."
"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunah," ujarnya dilansir YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.
Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadan ada dua macam.
Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.
Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadan wajib dilakukan pada waktu malam hari.
Hal ini sesuai dengan hadis yang artinya:
"Siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak sah puasanya."
"Hadist ini menjadi acuan yang diambil oleh mazhab Maliki, Syafii dan Hambali bahwa niat harus disampaikan pada waktu malam hari," ujarnya.
Kemudian cara yang kedua berasal dari mazhab Hanafi.
Di sini niat puasa Ramadhan boleh dilakukan setelah fajar sampai pertengahan siang hari.
Sesuai dengan firman Allah, Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 187:
Dan makanlah, minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam dari fajar kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.
"Ayat inilah yang menjadi pegangan Hanafi puasa Ramadan bisa juga setelah fajar orang itu berniat tapi batasannya dari fajar sampai pertengahan siang hari," ungkap dia.
Namun dari dua pandangan tersebut, Ustaz Satibi lebih menganjurkan menggunakan cara dari Jumhurul Ulama yaitu Maliki, Syafii dan Hambali.
Apabila umat Islam ada yang sering lupa mengucapkan niat ketika ingin berpuasa, Ustaz Satibi menganjurkan untuk menggunakan mazhab Maliki yang memperbolehkan berniat untuk satu bulan penuh berpusa dan sekali niatnya di awal Ramadan.
Menurutnya, cara ini sebagai antisipasi jika sering terlupa mengucapkan niat puasa.
"Maka pandangan ini sebagai jaga-jaga agar kita kalau khilaf dan lupa jika belum berniat puasa Ramadan. Pandangan yang paling rajih setiap malam kita berniat puasa Ramadan. Bagus juga mengikuti madzhab Maliki berniat di awal Ramadan," katanya.
Berikut bacaan niat puasa Ramadan dikutip dari buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Berikut bacaan niat puasa di bulan Ramadan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Waktu yang Tepat untuk Mengucapkannya.