Persib Bandung

Mantan Pemain Jelaskan Alasan Persib Bandung Tak Mungkin Main Mata Lawan Barito Putera

Dugaan bahwa Persib Bandung berupaya menyelamatkan Barito Putera di laga terakhirnya, dengan meraih hasil imbang pun, bermunculan dari berbagai pihak.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
HO PT LIB
Pelatih Persib Robert Alberts Bantah Main Mata dengan Barito Putera 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Skor imbang 1-1 menjadi hasil pertandingan Persib Bandung di laga terakhir menghadapi Barito Putera di pekan terakhir BRI Liga 1 2021/2022, Kamis (31/3/2022).

Hasil pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali tersebut, membuat tim berjuluk Laskar Antasari itu memastikan diri bertahan di kompetisi Liga 1 musim depan. 

Mantan punggawa Persib Bandung, Asep Somantri
Mantan punggawa Persib Bandung, Asep Somantri (Tribun Jabar/ Cipta Permana)

Namun, berkat hasil ini pula, tim legendaris, Persipura Jayapura harus rela turun ke kasta ke Liga 2 musim depan bersama Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh, karena hanya mampu berada di peringkat 16 dari 18 peserta kompetisi, dengan capaian 36 poin, dari hasil 10 kali menang, sembilan imbang, dan 15 kali menelan kekalahan.

Dugaan bahwa Persib Bandung berupaya menyelamatkan Barito Putera di laga terakhirnya, dengan meraih hasil imbang pun, bermunculan dari berbagai pihak.

Mantan pemain Persib Bandung, Asep Sumantri mengatakan, di luar adanya  dugaan miring terkait hasil pertandingan Persib Bandung dari Barito Putera yang berkesudahan dengan skor imbang.

Menurutnya, para pemain Persib telah menunjukkan kerja keras dan semangat untuk memenangkan pertandingan tersebut. Bahkan, Persib Bandung mampu unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak Beckham Putra.

Selain itu, lanjutnya gol yang di cetak oleh pemain Barito Putera pun, tidak tampak adanya unsur kesengajaan untuk dibiarkan masuk ke gawang yang di jaga Deden Natshir, melainkan murni karena skema permainan terbuka yang mampu dimanfaatkan pemain lawan menjadi sebuah gol.

"Ya terlepas terkait pandangan apa yang diberikan oleh pihak-pihak di luar sana. Tapi saya melihat bahwa apa yang di tunjukan para pemain sudah bekerja keras untuk meraih hasil kemenangan sebagai penutup akhir kompetisi, meskipun hasil pertandingan harus berakhir imbang," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (31/3/2022).

Menurutnya, tekad Persib Bandung mengincar tambahan tiga poin pun sudah diserukan sejak beberapa hari sebelumnya pertandingan di gelar. Sebab di laga sebelumnya, kontra Persik Kediri, Persib gagal meraih kemenangan.

"Di sini saya bukan membela Persib, karena saya mantan pemain, tapi memang dilihat dari apapun, Persib bertekad untuk menang. Buktinya, Beckham cetak gol, kalau memang mengincar hasil imbang, tentu tidak akan gol yang terjadi bagi Persib, dan Persib tidak akan tampil menyerang," ucapnya.

Selain itu, Asep pun menjelaskan bahwa situasi dalam setiap pertandingan, kesiapan pemain itu pasti berbeda-beda. Hal tersebut pula yang mungkin tengah dialami David da Silva yang gagal mengeksekusi pinalti di laga menghadapi Barito Putera.

"Pemain kelas dunia saja bisa gagal mencetak gol dari pinalti, jika kondisi dan kesiapannya di bawah top performancenya. Mungkin itu juga yang dialami pemain (Persib), apalagi hasil dari laga ini tidak menentukan apapun bagi Persib, dan hasil imbang ini memang cukup menyesakan semua pihak, termasuk saya, yang berharap Persib bisa menang di laga ini," katanya.

Sementara itu, salah seorang pengurus Viking Persib Club, Dadan Garenk mengaku kecewa dengan hasil yang diraih Persib Bandung di laga terakhir. 

Bahkan, bukan hanya hasil dari pertandingan, melainkan juga proses berlangsungnya pertandingan, dimana para pemain Persib gagal memaksimalkan peluang menjadi gol.

"Sebagai Bobotoh saya mengaku kecewa dengan apa yang ditampilkan Persib Bandung hari ini, bukan hanya karena David da Silva yang gagal pinalti, tapi juga Persib Bandung yang tidak tampil seperti biasanya sejak dua laga terakhirnya," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (31/3/2022).

Terkait adanya dugaan Persib Bandung yang  dinilai membantu menyelamatkan Barito Putera, sehingga Persipura Jayapura terdegradasi ke Liga 2 musim depan.

Menurutnya, hal tersebut tidak tepat, ia justru mempertanyakan mengapa Persipura Jayapura menggantungkan nasib pada tim lain. Sementara dari grafik pertandingan selama ini, justru bertolak belakang dengan hasil yang terjadi di laga terakhir yang mampu menang besar.

"Sebelum mengeluarkan kritik, baiknya lihat dulu bagaimana grafik Persipura selama ini."

"Di mana 15 kali kalah dan sembilan kali imbang, apakah nasibnya bisa berubah hanya karena menang besar di laga terakhir, kenapa menggantungkan nasib timnya pada tim lain, ini juga harus dijawab di pengadilan nanti," ucapnya.

Dadan pun mengaku, tidak ingin kompetisi sepakbola tanah air justru dicoreng oleh adanya faktor-faktor non teknis, yang justru mengganggu kualitas dari pertandingan, yang menjadi salah satu alternatif hiburan masyarakat Indonesia.

"Tentunya siapapun tidak mau bahwa kompetisi sepak bola dirusak oleh beberapa pihak dan faktor non teknis yang bisa mempengaruhi hasil pertandingan. Karena sepakbola adalah prestasi dan kebanggaan sekaligus hiburan bagi masyarakat," katanya.

Sebelumnya, berita ini pun coba di konfirmasi oleh Tribunjabar.id kepada pihak manajemen, dengan menghubungi Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono. Namun hingga berita ini dikirim belum ada tanggapan dari pihak manajemen. (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved