Menjelang Ramadan Warga Cipicung Pangandaran, Lakukan Tradisi Ziarah Kubur Bersama dan Mengirim Doa
Berziarah kubur menjelang bulan suci Ramadhan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat khususnya di Pangandaran. Seperti di Dusun Cipicung Karangsari
Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Melakukan ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadhan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat khususnya di Pangandaran.
Seperti yang dilakukan warga di Dusun Cipicung, Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.
Tampak, dua hari menjelang bulan puasa, warga Cipicung khususnya berbondong bondong melakukan tradisi ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Cisaat Karangsari, Kamis (31/3/2022).
Di makam TPU Cisaat tersebut, warga bersama sama melakukan ziarah membersihkan kuburan dan mengirim doa kepada almarhum keluarganya masing-masing.
Kepala Desa Karangsari, Sukiman menyampaikan, bahwa ini sudah menjadi tradisi menjelang bulan puasa.
Ziarah kubur bersama di makam Cisaat ini sudah dilakukan sejak 2 tahun yang lalu.
"Ziarah rutin bersama ini sudah biasa dilaksanakan warga Cipicung. Setiap KK (kepala keluarga) dikenakan biaya Rp 5.000 setiap tahun," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di TPU makam Cisaat, Kamis (31/3/2022) pagi.
Baca juga: Festival Liwet Nusantara, Tradisi munggahan di Ranah Indah Nyiur Melambai Ponpes Darussalam Ciamis
Menurutnya, Rp 5.000 per KK itu dikumpulkan untuk biaya perawatan pembersihan makam Cisaat dan juga kebutuhan lainya.
"Bahkan, tahun yang lalu, dana yang dikumpulkan bisa digunakan untuk membeli mobil pembawa jenazah," katanya.
Selain Dusun Cipicung, kata dia, dusun-dusun yang lainnya juga melakukan hal yang sama. Tapi tidak seramai seperti di Dusun Cipicung.
"Dan yang dilakukan seperti warga di Dusun Cipicung ini, semoga bisa memberikan contoh kepada dusun atau desa lainnya," ucap Sukiman. (*)