JERITAN Sopir Angkot di Kota Bandung: Pertalite Langka, Penumpang Sepi, Ripuh!
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Bandung dirasakan oleh para supir angkot di Terminal Ledeng, Kota Bandung, Kamis (31/3/202
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Bandung dirasakan oleh para sopir angkot di Terminal Ledeng, Kota Bandung, Kamis (31/3/2022).
Agus Santoso (62), salah supir angkot jurusan Kelapa - Ledeng mengeluhkan susahnya mendapatkan BBM jenis Pertalite di sepanjan jalan trayeknya.
"Sudah tiga hari susah dapat Pertalite, harus milih-milih SPBU, kalau nemu Pertalite juga langsung isi penuh," ujar Agus saat ditemui di Terminal Ledeng, Kamis (31/3/2022).
Sebelumnya, Agus hanya mengisi bahan bakar setiap harinya dengan jumlah Rp 100.000, namun kini dirinya mengisi bahan bakar dengan jumlah Rp 250.000.
"Sekarang mah isi penuh aja biar engga kehabisan bensin, dari pada harus isi Pertamax yang harganya lebih mahal," tambahnya.
Dia khawatir mengenai naiknya BBM jenis Pertamax dengan harga Rp 16.000 perliter pada awal April nanti.
"Lumayan keberatan kalau harga Pertamax segitu, kan kalau Pertalite engga ada jadi harus pakai Pertamax," ujar Agus.
Selain itu, Nana (54) supir angkot jurusan Cicaheum - Ledeng juga merasakan sulitnya mendapatkan BBM jenis Pertalite.
"Serba susah sekarang, udah penumpang sepi, Pertalitenya susah dapatnya," kata Nana.
Menurut Nana, BBM jenis Pertalite seharusnya di utamakan untuk para supir angkutan umum ataupun rakyat tidak mampu. Sehingga Pertalite tidak cepat habis dan menjadi langka.
"Yah diutamakan para supir dan rakyat susah lah, kami kan juga perlu bahan bakar murah. Apalagi sekarang sembako juga pada naik," ujar Nana.
Agus dan Nana berharap, BBM jenis Pertalite saat ini yang sedang langka diutamakan untuk pengisian ulang bahan bakar para supir angkutan umum, pengemudi ojek online, dan rakyat tidak mampu supaya ketersediaannya tercukupi. (*)