Penangkapan Terduga Teroris
Operasi Senyap di Sumatera Barat, Densus 88 Tangkap 16 Teroris yang Rekrut Anak-anak di Bawah Umur
Aswin menyebut para tersangka itu juga bertekad mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam
"Terhubung dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali," jelas dia.
Negara Islam Indonesia merupakan kelompok yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.
Dia memproklamirkan NII atau dikenal juga dengan nama Darul Islam pada Agustus 1949 silam.
Kartosuwiryo kecewa dengan Indonesia yang memilih menjadi negara republik.
Kartosuwiryo, yang merupakan murid HOS Cokroaminoto di masa silam, mendambakan Indonesia menjadi negara yang menerapkan syariah Islam.
Kartosuwiryo memiliki basis massa di Jawa Barat, terutama di Tasikmalaya dan Garut.
Sempat merepotkan pemerintah Indonesia media 1945 hingga 1950-an.
Hingga kemudian, Presiden Soekarno meminta aparat untuk bertindak tegas kepada pengacau tersebut.
Kartosuwiryo ditangkap di Gunung Geber, Rakutak, Bandung Jawa Barat pada Juni 1962 lewat operasi pagar betis yang dilakukan TNI.
Dia lalu dieksekusi mati.
Riwayat Darul Islam/Tentara Islam Indonesia tidak cuma di Jawa Barat, tetapi juga di daerah lain.
Misalnya pimpinan Daud Beureuh di Aceh, serta Kahar Muzakkar di Makassar. Semuanya ditumpas oleh tentara Indonesia.
Dari data yang disampaikan Polri, sejak operasi 9 sampai 15 Maret sudah ada 5 yang ditangkap Densus 88 tersebar di Lampung, Jakarta Barat, Bogor, Tangerang Selatan dan Kabupaten Kendal.
Bila ditotalkan dengan teroris yang ditangkap di Sumatera Barat, sejauh ini ada 21 teroris yang ditangkap Densus 88.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap tiga teroris yang tersebar di Bogor, Depok, dan Jakarta Barat pada Selasa (15/3/2022) lalu.