Polisi Sita 1 Ton Sabu Sabu
Mantan Kepala Dusun yang Diduga Terlibat Penyelundupan Sabu-sabu, Sosoknya Dikenal Baik dan Sopan
DH (40) mantan Kepala Dusun yang diduga terlibat dalam penyelundupan dan tertangkap anggota Polda Jabar ternyata sosoknya baik dan sopan
Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN – DH (40) mantan Kepala Dusun yang diduga terlibat dalam penyelundupan dan tertangkap oleh pihak Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar di Pantai Madasari, Cimerak, Kabupaten Pangandaran, merupakan tulang punggung keluarga.
Keluarga kecewa dengan kejadian ini, apalagi DH dikenal orangnya baik dan sopan namun pendiam.
DH mantan Kepala Dusun ini, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dan belum mempunyai istri.
DH, mempunyai kedua orang tua ayah dan ibu yang sudah lanjut usia serta saat ini keduanya dalam keadaan sakit.
Sebelumnya DH bekerja sebagai kepala Dusun di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Namun, karena honor Kepala Dusun tidak mencukupi untuk kebutuhan Ia dan kedua orang tuanya, DH mengundurkan diri sebagai Kepala Dusun.
Sebelum ditangkap polisi, DH sudah sekitar 3 Minggu tidak pulang ke rumah orang tua maupun kakaknya.
"Sudah sekitar 3 Minggu, DH tidak ada komunikasi dengan keluarga. Tahu-tahu kemarin ada kabar seperti itu (ditangkap polisi karena narkoba)," ujar D Kakak tertua DH saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Jum'at (18/3/2022) siang.
Dahulu, setelah mengundurkan diri sebagai Kepala Dusun, DH pamit pergi ke Bogor untuk bekerja di proyek.
"Orangnya baik tidak ada hal aneh yang mencurigakan. Orangnya, pendiam tidak terbuka. Karena, bapaknya sering sakit jantung dan ibunya sakit sudah tidak bisa gerak, adik Saya pamit mau kerja di proyek," katanya.

Sebelum 3 Minggu tidak pulang, semenjak kedua orang tuanya sakit, DH sering ke rumah D untuk makan.
"Karena dia (DH) itu, belum punya istri dan masih tinggal bersama orang tua. Jadi sebelum 3 Minggu tidak komunikasi, dia biasa kesini hanya untuk makan, ngopi dan berangkat lagi. Tapi sampai ada kejadian kemarin, los kontek tidak ada komunikasi, ke orang tuanya juga gak ada," ucap D.
Selama pergi dan tidak ada komunikasi, DH sering ditanyakan oleh kedua orang tuanya.
Baca juga: Kecolongan Kasus 1 Ton Sabu-sabu, Jeje Minta Agar TNI Diperkuat di Perairan Pangandaran
"Saya, hanya bisa jawab bentar juga pulang, yang penting uangnya ada, padahal Saya ngasih. Makanya saya sebagai kakaknya sangat kecewa, karena sebelumnya tidak ada gerak gerik yang mencurigakan. Orangnya baik, sopan hanya dia mah pendiam saja tidak terbuka," ucap sedihnya.
Setelah kejadian yang menimpa adiknya, kata Ia, banyak warga yang ke rumahnya dan merasa kehilangan.
"Tetangga pada ke sini (rumahnya), bertanya tanya dan tidak percaya karena orangnya baik. Dulu, waktu minta mengundurkan diri juga, kepala Desa sempat nolak. Tapi gak tahu kok sampai ketemu sama orang seperti itu (orang bule), gak tahu orang mana?"
"Adik saya malah kebawa bawa, pokoknya Saya sangat kecewa, kakaknya yang di Tasik juga gak nyangka adiknya bisa ikut seperti itu (penyelundupan narkoba)," ucap sedihnya.
Meskipun orangnya (DH) tertutup, ke keluarga orangnya penyayang, ke masyarakat orangnya baik.
"Kalau tidak percaya, tanyakan sendiri ke tetangga, bukan membaik baikkan tapi kenyataannya seperti itu, dia (DH) sangat baik dan mendorong kegiatan warga.
Ini mah seperti ada yang menjebak, karena kayaknya gak mungkin melakukan seperti itu," ujar D.
Sementara tetangga DH sekaligus perangkat Desa setempat, Y mengatakan, DH ini di mata masyarakat orangnya baik.
"Dia mengundurkan diri mungkin karena penghasilannya sebagai kepala Dusun tidak cukup. Kan tahu sendiri, honornya cuma berapa," katanya.
Sebelum mengundurkan diri, sekitar bulan Oktober 2021 memang sudah jarang masuk Desa dan terakhir pertengahan bulan Januari 2022 melepaskan pekerjaannya sebagai Kepala Dusun.

"Orangnya ramah, sopan dan baik tapi kalau di luar Desa saya gak tahu. Disini mah, ada pembangunan mesjid juga terus ikut adil, orangnya baik dan kegiatan apapun selalu support ke masyarakat," kata Ia.
Baca juga: Ada Peran Anjing Warga Dalam Pengungkapan 1 Ton Sabu-sabu di Pangandaran, Temukan WNA yang Kabur
Makanya, lanjut Ia, ketika melihat di media ada kejadian DH melakukan seperti itu, Ia bersama teman di Desa merasa kaget.
"Kami kaget, karena dia orangnya baik, ramah dan sopan. (*)