Ribuan Orang Terdampak Banjir Kabupaten Bandung, Longsor di Nagreg Telan Korban Jiwa

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan jiwa terdampak dan ratusan orang mengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, sejak Minggu (13/3/2022).

Banjir ini pun menggenangi ratusan rumah dan jalan raya serta fasilitas umum lainnya.

Analisis Penanggulangan Bencana Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, Asep Mahmud, mengatakan di Kecamatan Dayeuhkolot, sebanyak 2.300 keluarga terdampak banjir. 

Banjir menyebabkan 19 keluarga atau 51 jiwa mengungsi di Shelter Dayeuhkolot serta 51 keluarga atau 221 jiwa mengungsi di Shelter Citeureup.

Tinggi muka air di kawasan permukiman, katanya, maksimal mencapai 150 sentimeter. 

Di Kecamatan Bojongsoang, kata Asep, Desa Tegaluar paling terdampak, yakni sebanyak 2.800 keluarga terdampak.

Namun demikian, mereka tetap memilih bertahan di rumah walaupun disediakan tempat pengungsian di kantor desa.

"Di Tegalluar ini akibat debit air dari Sungai Citarik yang tinggi. Namun, tinggi muka air perlahan menurun. Kami hari ini melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga," kata Asep di Dayeuhkolot, Selasa (15/3/2022).

Ia mengatakan, banjir pun terjadi di Kelurahan Andir di Kecamatan Baleendah, namun Kelurahan Baleendah tidak mengalami banjir.

Hal ini diduga akibat kolam retensi Cieunteung dan flood way Cisangkuy yang sudah beroperasi maksimal.

Selain itu, katanya, terdapat 2.800 meluarga terdampak banjir di Rancaekek.

Terdapat juga daerah terisolasi yakni Kampung Tanggeung yang dihuni sampai 70 keluarga. 

"Ada korban meninggal di Nagreg akibat longsor, juga di Rancaekeok Kulon yang terbawa hanyut. Semuanya sudah diatasi dan air mulai surut. Di Pangalengan juga terjadi banjir dan kini sudah surut," katanya. (*)