Liga Italia

Matthijs de Ligt Puji Bek Senior Juventus: Dia Bermain seperti Membaca Buku

Bek muda Juventus, Matthijs de Ligt, mengungkapkan bahwa bek terbaik seperti Giorgio Chiellini mampu bermain dengan baik seperti sedang membaca buku.

Editor: Hermawan Aksan
https://www.instagram.com/mdeligt_/
Matthijs de Ligt, bek muda Juventus asal Belanda 

TRIBUNJABAR.ID – Bek muda Juventus, Matthijs de Ligt, mengungkapkan bahwa bek terbaik seperti Giorgio Chiellini mampu bermain dengan baik seperti sedang membaca buku.

Matthijs de Ligt saat ini menjadi tumpuan di lini pertahanan Si Nyonya Tua.

Bergabung bersama Juventus pada bursa transfer musim panas 2019, eks pemain Ajax Amsterdam ini menjalankan peran vital di Turin.

Saat bermain di Ajax, ia mampu menjadi salah satu pemain muda berbakat dan potensial yang dimiliki oleh Belanda.

Baca juga: HASIL Liga Italia: AC Milan vs Empoli 1-0, Pierre Kalulu Cetak Gol Pertama bagi Rossoneri

Matthijs de Ligt belajar banyak dari rekan-rekannya ketika bermain, terutama rekan sesama pemain bertahan.

Jika di Juventus ia mendapat mentor bek veteran berusia 37 tahun dalam diri Giorgio Chiellini, maka di timnas Belanda ia juga beruntung.

Tandemnya di timnas Belanda adalah Virgil van Dijk, bek Liverpool yang saat ini disebut-sebut sebagai salah satu defender terbaik di dunia.

Giorgio Chiellini
Giorgio Chiellini (TWITTER.COM/SQUAWKANEWS)

Pengalaman dan kesempatan yang dimilkinya membuat De Ligt merasa tidak cepat puas dan senang.

Pemain berusia 22 tahun ini justru merasa masih harus terus belajar untuk bisa meningkatkan dirinya ke level yang lebih baik lagi.

“Saya selalu ingin menjadi yang paling kritis tentang diri saya sendiri,” kata De Ligt seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

“Saya tahu persis ketika saya melakukan kesalahan."

Baca juga: Mengapa Kiper Brighton Tak Dikartu Merah Ketika Lawan Liverpool? Begini Analisis Jamie Carragher

"Untuk tumbuh, terkadang Anda harus menerima bahwa Anda telah membuat keputusan yang salah.”

“Dalam situasi itu saya bisa melakukannya dengan lebih baik,” ujar De Ligt.

De Ligt mengungkapkan bahwa untuk menjadi bek terbaik dunia, ia harus bisa memiliki atribut yang lengkap dalam bertahan.

Hal ini menjadi salah satu motivasi baginya untuk meningkatkan level permainannya di dalam tim.

“Sebelumnya, Anda melihat bek memiliki tipe yang berbeda,” ucap De Ligt.

“Anda memiliki orang-orang yang berada di dalam kotak, menyundul bola menjauh, tetapi tidak bisa bermain.”

“Anda juga memiliki pemain bertahan yang sangat bagus dengan bola, tetapi tidak bisa bertahan.”

“Trennya sekarang adalah semua bek cukup lengkap."

"Mereka semua cepat, mereka semua kuat, mereka bisa bermain dengan bola. Levelnya berbeda,” kata De Ligt menambahkan.

Lebih lanjut lagi, ia juga memuji Giorgio Chiellini terkait keseimbangan yang dihadirkannya ketika bermain.

“Misalnya, Giorgio (Chiellini) sekarang berusia 37 tahun."

"Saat ini dia bermain seperti sedang membaca buku,” kata de Ligt.

“Dia tahu, 'Oke, situasi ini akan terjadi, dan kemudian ini akan terjadi sekarang'."

"Jelas dia tidak memiliki ini ketika berusia 20 tahun.”

“Jadi dengan pengalaman, dia belajar."

"Tapi itu juga sedikit tentang memiliki perasaan."

"Perasaan di mana ada sesuatu yang salah, atau di mana orang itu akan mengoper bola.”

“Itu sesuatu yang sangat alami dan saya pikir semua bek yang bagus di dunia memiliki ini,” tutur De Ligt. (*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved