Dapat Uang Rp 5,6 Miliar, Petani Ini Antara Senang dan Sedih

Meski mendapat UGR dengan nilai fantastis Rp 5,6 miliar, namun tak serta merta membuat kakek berusia 70 tahun itu senang.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Seli Andina Miranti
Ilustrasi Kondisi Tol Cisumdawu Seksi II yang ada di kawasan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Jaenal, seorang buruh tani asal Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten Jawa Tengah mendapatkan uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak proyek jalan tol Yogyakarta-Solo dengan nilai yang sangat fantastis yakni Rp 5,6 miliar. 

"Hari ini kita bayarkan sebanyak 33 bidang tanah warga yang kena tol, kalau diakumulasi hari ini ada Rp 41,2 miliar UGR yang dicairkan," ujar Sulistiyono saat TribunJogja.com temui di sela-sela kegiatan itu.

Menurut Sulis, dari 33 warga yang menerima UGR tersebut, paling kecil menerima ganti rugi sebanyak Rp 34 juta dengan luas tanahnya 41 meter persegi.

Adapun warga yang paling banyak menerima UGR pada pencairan kali itu yakni Rp 5,6 miliar.

Uang tersebut merupakan ganti rugi kepada Jaenal yang tanah dan rumah miliknya kena tol seluas 1.768 meter persegi.

"Warga ini tanahnya terdiri dari dua bangunan rumah yang kena tol," ucapnya.

Menurut Sulis, untuk Kecamatan Ngawen sebagian besar warga yang tanahnya kena tol telah menerima pembayaran uang ganti kerugian tanah terdampak tol.

Ia pun berharap, proses pencairan UGR selanjutnya berlangsung lancar dan kondusif sehingga pembangunan tol sesuai dengan rencana. (Mur)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Terima UGR Tol Yogyakarta-Solo Rp 5,6 Miliar, Buruh Tani di Klaten Ini Ceritakan Kesedihannya

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved