Rekam Jejak Bambang Susantono Ditunjuk Jokowi Jadi Kepala Badan Otorita IKN, Tak Terkait Parpol

Jokowi menunjuk Bambang Susantono karena dinilai diperhitungkan. Bambang memiliki latar belakang dari kalangan profesional, tak terkait parpol.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Rekam Jejak Bambang Susantono Ditunjuk Jokowi Jadi Kepala Badan Otorita IKN, Tak Terkait Parpol 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok Bambang Susantono tengah menjadi perbincangan hangat.

Dijadwalkan hari ini, Bambang Susantono dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Otorita IKN terpilih, Kamis (10/3/2022) di Istana Negara.

Ia ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Saat melakukan seleksi, Jokowi telah mentukan kriteria yang menjadi kandidat Kepala Badan Otorita IKN tersebut.

Satu di antara kriteria tersebut adalah calon bukan dari kalangan parpol alias partai politik.

Baca juga: SIAPA Bambang Susantono yang Disebut-sebut Bakal Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara dan Bukan Ahok

Adapun, kini Jokowi menunjuk Bambang Susantono karena dinilai diperhitungkan.

Diketahui Bambang Susantono memiliki latar belakang dari kalangan profesional.

Ia juga disebut-sebut tidak terkait dengan partai politik apa pun.

Lalu, seperti apa rekam jejak Bambang Susantono, ditunjuk menjadi Kepala Badan Otorita IKN tersebut ?

Dilansir dari Kompas.com,  Bambang Susantono mempunyai rekam jejak mentereng di pemerintahan.

Bambang Susantono dikenal sebagai seorang pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi.

Ia pernah diangkat sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada tahun 2009 dengan tugas membantu Menteri Perhubungan dalam membenahi sektor transportasi di Indonesia.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada tahun 2007-2010.

Pada periodenya, Bambang mengurai masalah transportasi dan menjadi Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dengan lebih menekankan pada sistem transportasi yang humanis.

Dari rekam jejak tersebut, tak heran Bambang mempunyai berbagai pengalaman dan keahlian dalam bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah.

Hal ini lantaran latar belakang pendidikan Bambang yang merupakan lulusan Fakultas Teknik Sipil.

Bambang adalah alumni Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1987.

Bambang Susantono, Vice-President ADB untuk manajemen pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo)
Bambang Susantono, Vice-President ADB untuk manajemen pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo) (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo)

Setelah itu, Bambang sempat bekerja menjadi PNS di Departemen Pekerjaan Umum.


Dari sana, Bambang melanjutkan studinya program pascasarjana di Universitas California, Berkeley dan lulus pada 1996.

Selang dua tahun, pada 1998, Bambang juga meraih gelar MSCE di bidang teknik transportasi di universitas yang sama.

Akhirnya, Bambang juga menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang perencanaan infrastruktur di univeristas yang sama, pada 2000.

Baca juga: Presiden Akan Kemah di Titik Nol IKN Nusantara, Ini Bocoran Rencana yang Akan Dilakukan di Sana

Selain pendidikan, rekam jejak Bambang Susantono di organisasi patut diperhitungkan.

Ia bahkan tergabung dalam organisasi di tingkat internasional.

Berikut rekam jejak organisasi dan karier

Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS).

Anggota aktif di Board of Trustees untuk The Southsouth North Foundation di Johannesburg, Afrika Selatan.

Rekam jejak Karier

Bambang pernah ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas atau PLT Menteri Perhubungan, sebelumnya dijabat oleh Evert Ernest.

Pada 2010-2014, Bambang didapuk sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada Kabinet Indonesia Bersatu II di masa Jabatan Presiden Bambang Susilo Yudhoyono.

Pada 2012 pernah menjadi Komisaris utama PT Garuda Indonesia.

Mengajar dan membimbing tesis di Program Pasca Sarjana Bidang Ilmu Teknik Universitas Indonesia.

Presiden Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia).

Bambang dan 10 guru besar dari sejumlah universitas di Asia Timur juga melakukan penelitian di bidang transportasi.

Dari risetnya, ia menyoroti fenomena di kota-kota megapolitan di Asia Timur yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan sosial perkotaan.

Bambang menulis beberapa buku dengan tema infrastruktur dan transportasi.

Buku karyanya itu yakni Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, 1001 Wajah Transportasi Kita, Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah, dan Memacu Infrastruktur di Tengah Krisis.

Selama berkarier, Bambang mendapatkan sejumlah penghargaan, yakni Satyalencana Karya Satya, Satyalencana Wira Karya, dan Satyalencana.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved