UPDATE Kecelakaan Maut di Surabaya, Korban Meninggal Jadi 3 Orang, Terakhir Perebut Setir Bus

Sopir langsung banting setir dan membuat bus oleng lalu menabrak truk colt dengan nopol W 9948 NZ dari arah berlawanan.

Editor: Ravianto
ist/tribunnews
Kecelakaan lalu lintas di tol Surabaya, ruas Dupak arah Perak, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Bus pariwisata yang dikemudikan warga Bandung terlibat dalam kecelakaan maut yang membuat tiga orang kehilangan nyawa di Tol Surabaya, Sabtu (5/3/2022) siang.

Bus yang mengalami kecelakaan itu disopiri oleh Tatang Haryana warga Jalan Mengger Girang Kota Bandung.

Iptu Nanang Hendra Irawan Panit PJR Tol Jatim 2 mengatakan, kecelakaan melibatkan Bus D 7610 AT, dan Truk Colt Diesel W 9948 NZ.

Kecelakaan lalu lintas melibatkan bus dan truk di Tol Surabaya ruas Dupak-Perak KM 4.400, Sabtu (5/3/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. Bus yang disopiri warga Bandung pindah jalur arah berlawanan dan menabrak colt diesel menewaskan 2 orang.
Kecelakaan lalu lintas melibatkan bus dan truk di Tol Surabaya ruas Dupak-Perak KM 4.400, Sabtu (5/3/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. Bus yang disopiri warga Bandung pindah jalur arah berlawanan dan menabrak colt diesel menewaskan 2 orang. (ist/tribunnews)

Tabrakan melibatkan bus rombongan wisata ziarah di Sunan Ampel dengan truk colt diesel

Akibat kejadian ini 3 orang tewas dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan bermula saat seorang penumpang bus hendak merebut setir sopir.

Bagaimana kelengkapan kasus ini?

Berikut fakta-faktanya dirangkum dari Surya.co.id, Minggu (6/3/2022):

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Surabaya, Penumpang Coba Rebut Setir Bus yang Disopiri Warga Bandung, 2 Tewas

1. Kronologi kejadian

Insiden kecelakaan bermula saat bus bernopol D 7610 AT melajur dari arah Perak Surabaya.

Rombongan asal Palembang itu yang akan menuju ke Jombang dari Makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur.

Tepat di KM 4.400, ada seorang penumpang berusaha merebut setir sopir bus, Sabtu (5/3/2022) siang.

Sopir langsung banting setir dan membuat bus oleng lalu menabrak truk colt dengan nopol W 9948 NZ dari arah berlawanan.

Bus akhirnya terbalik usai menghantam pembatas tol.

2. Diduga depresi

Panit PJR Tol Jatim 2 Iptu Nanang Hendra membeberkan penyebab kecelakaan ini.

Ia mengatakan, insiden bermula saat seorang penumpang B (51) tiba-tiba merebut kendali sopir.

B mencoba mengambil alih kemudi sopir bus dari belakang.

Fakta ini didapatkan dari keterangan para saksi.

"Penumpang tersebut diduga tiba-tiba depresi lalu berusaha merebut kemudi bus dari belakang sopir," kata Nanang.

3. Korban tewas

Tiga orang dilaporkan meninggal dalam kecelakaan tersebut dan 6 lainnya mengalami luka.

Tiga korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut adalah Ujang Teguh Pribadi (31) dan Sujoni (48).

Keduanya adalah kernet dan sopir truk colt diesel. Satu lagi adalah B (51), penumpang bus yang merebut kendali sopir bus.

4. Korban luka

Sementara keenam penumpang yang mengalami luka berat yakni Sobiyatin (41), Supar (64), Yana Rohmana (40 ) dan Waginem (53 ).

Sedangkan penumpang Tatang Heryana (63) dan Daniah (69) mengalami luka ringan.

Semua penumpang luka ringan dan berat dievakuasi ke Rumah Sakit PHC di komplek Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

5. Tanggapan dari KNKT

Kedua insiden tersebut memberikan sinyal bahwa selain faktor keselamatan penumpang, dibutuhkan juga upaya untuk menjaga konsentrasi dan keamanan bagi sopir selama menjalankan tugas.

Salah satunya dengan membuat sekat atau ruang khusus bagi pengendara yang terpisah dari penumpang.

Menanggapi soal ruang khusus bagi sopir, Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, aturan untuk membuat sekat khusus bagi bus umum sebelumnya sudah disampaikan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Darat).

“Saat kecelakaan bus Safari di Tol Cipali sudah pernah kita sampaikan juga ke Ditjen Darat."

"Ke depan kita akan ke arah sana (membuat sekat pengemudi dan penumpang bus). Untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan bus antarkota dalam provinsi (AKDP),” ucap Wildan.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Surya.co.id/Akira Tandika Paramitaningtyas)(Kompas.com/Achmad Faizal/Aprida Mega Nanda)

Berita lainnya seputar kecelakaan maut.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved