Pesan Damai untuk Ukraina, Persib dan Persija Bentangkan Spanduk STOP WAR

Ada pesan perdamaian berkaitan dengan kondisi Ukraina dari Persib Bandung saat laga melawan Persija Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Unggahan Instagram @Persib_day 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Ada pesan perdamaian berkaitan dengan kondisi Ukraina dari Persib Bandung saat laga melawan Persija Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Seperti diunggah di akun Instagram @Persib_day di laga yang digelar di Stadion I Wayan Dipta, Denpasar Bali itu, sebelum kick off, skuat Persib membentangkan spanduk STOP WAR.

Tidak hanya Persib, Persija juga membentangkan spanduk bertuliskan STOP WAR itu.

Tidak ada pesan lain dari spanduk itu, seperti merujuk pada kondisi Ukraina. Namun, pesan itu disinyalir berkaitan dengan kondisi Ukraina yang alami operasi militer dari Rusia sejak 24 Februari 2022.

Di laga itu, Persib Bandung menang dengan skor akhir 2-0. Gol tercipta dari David da Silva. Kemenangan itu membawa Persib naik peringkat ke posisi 2 klasemen Liga 1 dengan raihan 57 poin. Terpaut selisih 3 poin dari Bali United di urutan 1.

Pesan damai juga datang dari Barcelona dan Napoli dilaga leg kedua playoff Liga Europa 2021/2022 di Stadion San Paolo, Jumat (25/2/2022). Pesan senada juga disampaikan pemain Atalanta, Ruslan Malinovskyi.

Para pemain Napoli dan Barcelona kompak menyampaikan pesan antiperang tersebut. Mereka bersama-sama memegang spanduk sebelum kick-off yang bertuliskan "hentikan perang" setelah Rusia mengumumkan perang terhadap Ukraina, Kamis (25/2/2022).

Kedua klub meunjukkan kekompakan dan sejenak melupakan rivalitas demi menyampaikan simpati mereka terhadap apa yang terjadi di Eropa Timur itu.

Anggota Komisi 1 DPR RI asal Bandung, Muhammad Farhan mengapresiasi apa yang dilakukan Persib dan Persija. Seperti diketahui, Muhammad Farhan pernah duduk sebagai bagian dari manajemen Persib Bandung.

"Pesan damai bisa datang dari mana saja. Sebagai klub besar dengan pendukung jutaan, Persib mengajak kita semua untuk tidak terjebak dalam angkara nafsu untuk berseteru, tapi justru berkompetisi dalam damai," ujar Muhammad Farhan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/3/2022).

Hingga kini, belum ada tanda-tanda operasi militer Rusia di Ukraina berhenti. Pertemuan dua delegasi negara di Belarus pada Senin 28 Februari belum menghasilkan kesepakatan damai.

"Pemimpin kedua negara diharapkan tidak menutup mata dan telinga atas berbagai desakan dan imbauan internasional untuk menyudahi perang, seperti desakan dari majelis umum PBB," kata dia.

Menurutnya, perang berkepanjangan di Eropa Timur bisa mengganggu produksi dan suplai gas menuju Eropa Barat yang merupakan ko sumen gas terbesar Dunia.

"Kalau sampai itu terjadi maka harga gas Dunia akan melonjak dan mempengaruhi kebutuhan gas rumah tangga di Indonesia," terangnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved