SOSOK Hero Tito, Petinju Indonesia yang Masih Koma Setelah Dipukul KO, Juara Dunia di Ajang WPBF
Petinju Indonesia Hero Tito koma usai KO di laga tinju Holywings. Sosok Hero Tito dikenal petinju terbaik Indonesia.
Awal karir, Hero Tito mengawalinya di tinju amatir ajang kejuaraan daerah. Medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg kala itu jadi salah satu kebangaannya.
Karir tinju amatir Hero Tito selanjutnya banyak dilalui di Kalimantan sebelum akhirnya pulang ke Malang dan memilih menempuh jalur profesional.
Memilih profesi sebagai petinju profesional karena faktor ekonomi, ternyata belum bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Hero sempat menjadi tukang parkir, satpam, jadi pelatih tinju personal, hingga dibantu menjadi staf honorer di antara statusnya sebagai petinju.
Perjuangan Hero Tito menjadi petinju internasional tidak lah mudah. Bapak dua anak itu, merangkai sendiri porsi latihannya untuk menghadapi sebuah pertarungan.
Bila sudah mendapat kesepakatan kontrak pertandingan di luar, Hero Tito tak segan menjalani persiapan mandiri. Tanpa pikir panjang, Hero Tito mengerjakan proses mendapatkan tiket penerbangan dan visa sendiri.
Bahkan berangkat ke luar negeri seorang diri untuk bertanding tanpa pendamping bukan hal baru bagi Hero Tito.
Dikutip dari Surya Malang, Hero Tito pernah berangkat ke Korea Selatan seorang diri saat akan bertarung melawan petinju Doong Hoon Yook di Busan, tahun 2016 lalu.
Juara Dunia
Hero Tito pernah menyandang gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF). Dia menyabet sabuk juara dunia WPBF kelas ringan 61,2 kg sejak menjatuhkan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dalam Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana 2016, di Lospalos Gymnasium, Timor Leste pada (27/11/2016).
Hero bertarung dalam partai kelas ringan 61,2 kg. Dari 10 ronde yang direncanakan, Hero Tito yang saat itu berusia 30 tahun hanya butuh delapan ronde untuk mengamankan kemenangan Technical Knock Out (TKO).
Tanda-tanda kemenangan Hero Tito sudah terlihat sejak awal pertarungan. Sejak ronde pertama, petinju kelahiran 30 September 1986 itu sudah menggempur dengan kombinasi pukulan jab dan straigt yang membuat Thongchai kelimpungan.
Pertahanan petinju asal Negeri Gajah Putih rapuh juga ketika duel memasuki ronde kelima. Terkena pukulan uppercut Hero, Thongchai roboh dan sempat mendapat hitungan dari wasit.
Agresifitas Hero akhirnya membuat sang rival lempar handuk di ronde kedelapan, setelah sempat dua kali roboh. Terlihat sekali Thongchai sudah kehabisan stamina.
Juri langsung memberi hasil kemenangan TKO bagi Hero Tito. Petinju asli Malang ini otomatis membuatnya jadi juara dunia baru kelas ringan WPBF.