FAKTA Kecelakaan Maut di Jalan Raya Bandung-Garut, Warga: Selalu Ada yang Meninggal Setiap Bulan
Wiwin (41) sedang menyiapkan kopi hitam untuk pelanggan warungnya ketika ada suara berderit panjang terdengar dari kejauhan.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Wiwin (41) sedang menyiapkan kopi hitam untuk pelanggan warungnya ketika ada suara berderit panjang terdengar dari kejauhan.
Dari balik meja saji warungnya di pinggir Jalan Raya Bandung-Garut, dia menjulurkan lehernya, melongok ke luar warung.
Jalanan sedang sepi.
Wiwin segera sadar suara berderit itu dari pikap putih mengangkut krakal dan papan yang melaju oleng.
"Pikap warna putih itu melaju dari arah Bandung menuju Garut, tiba-tiba ada suara mobil yang mengerem mendadak. Lalu enggak lama kemudian ada mobil yang oleng hingga menabrak pohon yang berada di pembatas jalan," kata Wiwin saat diwawancarai TribunJabar.id di lapak dagangannya.
Wiwin yang cemas akan terjadi sesuatu pada mobil tersebut terpaksa menghela napas panjang.
Mobil itu menabrak pembatas jalan, meloncat ke tengah pembatas itu, menabrak pohon, dan menabrak pikap hitam yang melaju di jalur sebaliknya, Garut-Bandung.
"Ngeri, saya menyaksikan sebelum mobil itu kecelakaan. Sudah terjadi kecelakaan saya enggak merasa takut untuk mendekat ke lokasi kejadian," ujarnya.
Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang ini terjadi di Jalan Raya Bandung-Garut, tepat di depan pabrik PT Karina Nabati, di Cimanggung, Sumedang, Selasa (1/3/2022).
Peristiwa mengerikan itu terjadi sekitar pukul 11.30.
Mobil pikap putih bernomor polisi Z 8548 DL meloncati pembatas jalan dan menabrak pohon di tengah jalan itu, lalu menabrak pikap hitam bernomor polisi D 8277 BZ yang melaju di jalur seberang.
"Di sekitar sini memang sering kecelakaan. Dalam sebulan selalu ada saja kecelakaan yang mengakibatkan hilang nyawa," kata Wiwin. (*)