Persib Bandung
FAKTA-Fakta Menarik Persib vs Persela: Gagal Salip Arema FC, Ribut di Akhir Laga
Persib Bandung, yang berpeluang menggeser Arema FC di posisi kedua klasemen, hanya meraih hasil imbang dengan Persela Lamongan 1-1.
TRIBUNJABAR.ID - Persib Bandung gagal merengkuh tiga poin di laga penting melawan Persela Lamongan di pekan ke-27 Liga 1 2021/2022, Jumat (25/2/2022) malam.
Persib Bandung, yang berpeluang menggeser Arema FC di posisi kedua klasemen, hanya meraih hasil imbang dengan Persela 1-1.
Hasil imbang itu membuyarkan misi Maung Bandung menyingkirkan Arema FC di kursi kedua klasemen Liga 1 2021/2022.
Baca juga: BERITA POPULER PERSIB: 2 Alasan Robert Kenapa Maung Bandung Gagal Menang dan Keributan di Akhir Laga
1. Gagal Salip Arema FC
Hasil imbang 1-1 melawan Persela Lamongan membuat Persib Bandung gagal menggusur Arema FC dari peringkat kedua klasemen Liga 1.
Maung Bandung, julukan Persib, tertahan di peringkat ketiga klasemen dengan koleksi 54 poin dari 27 laga.
Mereka tertinggal satu angka dari Arema FC yang berada di peringkat kedua.
Bagi Persela, hasil ini tak banyak mengubah keadaan.
2. Kecolongan Lebih Dulu
Persib Bandung benar-benar dibuat repot dengan serangkaian perlawanan para pemain Persela.
Hasilnya, klub kebanggaan bobotoh itu malah kebobolan lebih dulu.
Gawang Persib dihunjam pada menit ke-55 melalui sepakan Radiansyah di kotak penalti.
Beruntung, 16 menit kemudian, gol Radiansyah dibalas oleh striker Persib asal negeri Samba, David da Silva.
3. Ribut di Akhir Laga
Begitu wasit Agung Setiawan meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan Persib Bandung vs Persela Lamongan, gelandang Persib Mohammed Rashid langsung mengejar sang pengadil di lapangan.
Beberapa pemain lain juga, seperti Nick Kuipers dan Ahmad Jufriyanto, kemudian ikut mendatangi wasit.
Mereka tampak melakukan protes karena menganggap masih ada waktu tersisa alias waktu belum habis dari tiga menit tambahan waktu.
Bahkan Nick Kuipers sampai mengikuti wasit dan terus melakukan protes hingga memasuki terowongan menuju ruang ganti.
Suasana pun terus memanas di lapangan.
Para pemain dan ofisial Persib tampak tak puas dengan hasil pertandingan yang berakhir imbang 1-1.
Situasi kian memanas setelah tiba-tiba terjadi adu argumen antara sejumlah pemain Persib dan pemain Persela.
Dari pantauan di lapangan, tampak pemain Persela Valentino Telaubun bersitegang dengan pemain-pemain lawan di depan bench Persib.
Tampak bek Persib Henhen Hardiana dan Valentino terlibat kejar-kejaran.
Keduanya terlibat keributan.
Ada pemain lain yang juga ikut terpancing dalam keributan, tapi ada juga pemain dari kedua tim yang berusaha memisahkan dan melerai rekan-rekannya.
Valentino kemudian dibawa keluar oleh rekannya dan petugas keamanan, sedangkan Henhen berusaha ditenangkan rekannya.
Sementara itu, Rashid terlihat masih sangat emosional di depan bench pemain.
Ia melampiaskan kekesalannya dengan menendang botol minuman dan lainnya.
Saat meninggalkan lapangan pun Rashid masih tampak kesal.
Suasana mulai kondusif setelah sebagian pemain kedua tim kembali masuk ke ruang ganti.
Beberapa pemain dari kedua tim yang tidak mau larut dalam suasana panas tampak berfoto bersama untuk menenangkan situasi bentuk persaudaraan.
4. Kekecewaan Pelatih Persib
Robert Alberts membeberkan tiga hal yang ia keluhkan setelah timnya ditahan imbang Persela Lamongan pada laga Jumat (25/2/2022) malam.
Hal pertama adalah soal jeda waktu istirahat David da Silva cs yang relatif mepet dari pada Persela Lamongan.
"Kami memulai pertandingan ini dengan cukup sulit karena hanya ada jeda dua hari setelah menghadapi PSM Makassar tanggal 22," kata Robert Alberts pada konferensi pers.
"Sedangkan Persela Lamongan terakhir kali bertanding tanggal 18 dengan Barito Putera," lanjutnya.
"Perbandingan ini mempengaruhi persiapan maupun kondisi pemain di atas lapangan," keluh Robert.
Arsitek asal Belanda ini beralih membahas cuaca di Pulau Dewata sebelum laga yang diwarnai guyuran hujan.
Menurutnya, cuaca hujan sangat memengaruhi kondisi para pemain yang memiliki waktu pemulihan singkat.
Meskipun demikian, Robert telah berusaha melakukan kontra strategi dengan mengganti pemain yang kelelahan.
Sayangnya keberuntungan tidak sedang menghinggapi Maung Banung yang harus puas berbagi 1 angka dengan tim Ragil Sudirman.
"Cuaca hujan yang cukup lebat telah mempengaruhi penampilan para pemain kami," ucap Robert.
"Terlihat sekali beberapa pemain mengalami sedikit kelelahan karena masa recovery yang kurang," katanya.
"Meski kami mencoba memasukkan beberapa pemain yang lebih segar, akan tetapi kita hanya bisa menghasilkan satu gol," ungkap Robert.
Juru taktik berusia 67 tahun lantas memiliki keluhan terakhir yakni mengenai kepemimpin pengadil lapangan.
Ia sedikit bingung dengan keputusan wasit yang tidak mempertimbangkan pelanggaran pemain Persela Lamongan kepada David da Silva di dalam kotak penalti.
"Kita sebetulnya memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, seandainya, saya enggak tahu bagaimana, tapi menurut kacamata kita itu jelas penalti, tapi kembali lagi semua keputusan ada di wasit," ujar Robert.
"Seperti itulah yang terjadi di Liga kita, bahkan saya terkadang sedikit bingung dengan keputusan-keputusan yang tidak dapat dimengerti oleh kita," katanya. (*)