Kebakaran Pesantren di Karawang
Sosok Alif Meninggal dengan Senyum, Keluarga Sudah Ikhlas Tidak Akan Tuntut Pengelola Pesantren
Pihak keluarga dari Satria Khalifah Aryana (12) yang meninggal akibat insiden kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Karawang sudah ikhlas.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pihak keluarga dari Satria Khalifah Aryana (12) yang meninggal akibat insiden kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Karawang sudah ikhlas.
Yayan Suryano kakek dari Alif mengatakan, pihak keluaga tidak akan menuntut apapun kepada Pesantren Miftahul Khoirot.
Pasalnya, pihak keluarga menganggap bahwa insiden kebakaran tersebut merupakan musibah yang tidak dapat diprediksi.
"Kami tidak akan menuntut apapun, keluarga Insya Allah sudah ikhlas kehilangan Alif, namanya musibah," ucap Yayan kepada TribunJabar.id di rumah duka yang berada di Kampung Hegarmanah, Desa Purwadadi Barat, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (22/2/2022).
Menurut Yayan, sosok dari Alif sendiri merupakan sosok yang baik di mata keluarga.
"Allhamdulilah Alif orang yang baik, waktu meninggal aja katanya dengan kondisi lagi senyum," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, delapan santri meninggal dunia akibat insiden kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot pada Senin (21/2/2022) sore kemarin.
Sementara itu, dari delapan korban tewas tiga diantaranya merupakan warga dari Kabupaten Subang.
Dua orang korban santri asal Subang lainnya atas nama Riyan Aditya (7) dan Azka Fairul Gupron (11).
(*)