Puluhan Rumah di Ngamprah Bandung Barat Terendam Banjir, Barang Warga Banyak yang Hanyut
Puluhan rumah di Kampung Ciharas Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terendam banjir luapan air Sungai Cihaur, Selasa (1
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Puluhan rumah di Kampung Ciharas Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terendam banjir luapan air Sungai Cihaur, Selasa (15/2/2022).
Banjir tersebut terjadi setelah turun hujan deras pada pukul 14.30 WIB, kemudian tiba-tiba air dari aliran sungai meluap dan langsung menerjang rumah warga karena tanggul yang baru dibangun dua tahun lalu jebol.
Ketua RW 4 Jajang Suhendi, mengatakan akibat banjir tersebut, sebanyak 20 rumah terendam banjir dan 90 jiwa terdampak hingga harus ada warga yang mengungsi ke rumah kerabatnya masing-masing.
"Setelah tanggul jebol, ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter, sekarang alhamdulillah sudah mulai surut, tapi masih ada genangan air dengan ketinggian 50 sentimeter," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (15/2/2022), sore.
Agar genangan air cepat surut, kata dia, warga sudah meminta bantuan ke petugas BPBD Bandung Barat agar genangan air dilakukan penyedotan supaya bisa cepat surut, terutama yang ada di dalam rumah.
"Saat terjadi banjir, kami sudah evakuasi sejumlah warga ke masjid terdekat dulu, tapi sebagian sudah ada yang kembali untuk menyelamatkan barang-barangnya," kata Jajang.
Selain merendam 20 rumah warga, banjir itu juga menyebabkan alat rumah tangga milik warga, terutama barang elektronik sudah tidak bisa diselamatkan lagi karena rusak terendam air.
"Pada saat kejadian, ada barang-barang rumah tangga yang terbawa arus, jadi banyak yang rusak," ucapnya.
Warga setempat Dadang Suprapto (56) mengatakan, akibat banjir tersebut, ia bersama istri dan satu orang anaknya harus mengungsi sementara ke rumah anaknya yang paling tua karena hingga kini rumahnya masih terendam air.
"Selain itu, semua barang-barang juga sudah tidak ada yang bisa diselamatkan, semuanya sudah rusak," kata Dadang.