4 Hari Hilang, Nelayan ABK KM Luragung asal Indramayu Ditemukan Terapung di Sekitaran Pohon Bakau
KM Luragung yang sebelumnya hilang dalam insiden tenggelam di Perairan Eretan Indramayu, Kamis (10/2/2022).
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Nelayan anak buah kapal (ABK) KM Luragung akhirnya ditemukan setelah empat hari dikabarkan hilang di Perairan Indramayu, Minggu (13/2/2022).
ABK bernama Apandi (38) warga Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.
Korban ditemukan terapung di sekitar pohon bakau di Perairan Cemara Kulon, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu sekitar pukul 10.40 WIB.
"Pukul 10.40 WIB, Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia, sejauh kurang lebih 8 mil dari TPI Eretan di area pencarian SRU 1," ujar Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah kepada Tribuncirebon.com.
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kasat Pol Airud Polres Indramayu, AKP Suprapto, mengatakan mayat ini pertama kali ditemukan oleh nelayan yang sedang melintas di hutan bakau.
Mayat tersebut diduga merupakan ABK KM Luragung yang sebelumnya hilang dalam insiden tenggelam di Perairan Eretan Indramayu, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: DETIK-detik 23 Jamaah Ritual di Pantai Payangan Jember Terseret Ombak, 3 Orang Meninggal, 9 Hilang
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Pol Airud Polres Indramayu. Jenazah nelayan itu pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang untuk visum dan proses identifikasi jenazah oleh petugas Inafis Polres Indramayu.
"Dari ciri-ciri jenazah yang mempunyai tato di dada sebelah kanan, diduga kuat jenazah tersebut adalah korban dari perahu melayan KM Luragung yang mengalami kebocoran dan tenggelam beberapa lalu," ujar dia.
Masih disampaikan AKP Suprapto, dugaan tersebut juga dipekuat dengan pengakuan keluarga yang membenarkan mayat itu adalah Apandi, ABK KM Luragung yang sebelumnya dilaporkan hilang.
"Dengan telah ditemukannya jenazah tersebut, maka giat SAR telah selesai dan ditutup oleh Basarnas," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, KM Luragung awalnya bertolak dari Muara Bugel menuju perairan Kalimenir sekitar pukul 08.00 WIB.
Pada pukul 09.30 WIB, KM Luragung mengalami kebocoran dari lambung sebelah kiri di Perairan Eretan.
Ada tiga ABK dalam kapal tersebut, dua di antaranya selamat dan satu ABK dilaporkan hilang.
"Kru Kapal kemudian berupaya untuk menambal kebocoran kapal namun kapal tetap tenggelam," ujar Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah.