Persib Bandung

Mengapa Persib Bandung Cuma Bisa Menang Tipis atas PSS Sleman? Ini Analisanya serta di Urutan Berapa

Sedangkan, bomber asal Brasil lainnya, Bruno Cantanhede meski gagal mengeksekusi pinalti dan mencatatkan gol pada menit 28.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
Gelandang Persib Bandung Erwin Ramdani bersiap menendang bola kala berhadapan dengan PS Sleman di pekan ke-24 Liga 1 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jumat (11/2/2022). (Twitter Persib) 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung menaklukkan PSS Sleman dengan skor 2-1 dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2021/2022 yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Jumat (11/2/2022).

Kemenangan atas PSS Sleman ini, mengantarkan Persib Bandung naik ke urutan ketiga papan klasemen sementara Liga 1 2021/2022 musim ini dengan 46 poin, melewati tim Bali United FC dan Persebaya Surabaya yang mengemas poin 45 dan 44 poin, dimana keduanya hanya bermain hasil imbang di laga sebelumnya.

Dalam pertandingan tersebut, salah satu bomber andalan Persib Bandung, David da Silva akhirnya mampu mencetak namanya di papan skor, setelah menerima umpan silang dari Ezra Wallian pada menit 25 pertandingan.

Sedangkan, bomber asal Brasil lainnya, Bruno Cantanhede meski gagal mengeksekusi penalti dan mencatatkan gol pada menit 28.

Namun, ia mampu menjadi kreator dari terciptanya gol pembuka Maung Bandung yang dihasilkan oleh Erwin Ramdani pada menit 20 pertandingan babak pertama.

Tim PSS Sleman pun mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol Wander Luiz pada menit 30, setelah menerima umpan  Misbakhun Solikin.

Menanggapi jalannya pertandingan, mantan pemain Persib Bandung, Sujana menilai Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts patut bersyukur dengan hasil tiga poin tersebut.

Baca juga: BERITA PERSIB Pagi Ini, Persib Bandung Kembali ke Jalur Kemenangan, Teja Pakualam Tuai Pujian

Sebab menurutnya, turunnya intensitas penyerangan yang dilakukan pada babak kedua, hampir membuat Persib terpaksa mengakhiri laga dengan membawa satu poin.

"Di babak pertama terlihat Persib mampu menguasai jalannya pertandingan dan meraih keunggulan dua gol, sebelum diperkecil PSS Sleman menjadi skor 2-1.

Setelah itu, para pemain seperti terlena dengan kondisi keunggulan skor, terlihat tempo permainan berubah, motivasi membongkar pertahanan lawan semakin minim," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (11/2/2022).

Memasuki babak kedua, penampilan Persib Bandung seperti kewalahan meladeni pola permainan PSS. Bahkan, intensitas serangan yang terus dilakukan lawan dengan memanfaatkan beberapa kesalahan umpan dan antisipasi dari para pemain Persib, hampir membuat lawan mampu menyamakan kedudukan skor.

Sujana pun menilai, penampilan Wander Luiz sebagai ujung tombak PSS Sleman malam ini, sangat luar biasa. Dia seolah ingin membuktikan diri dan membalas dendam bahwa Persib Bandung telah salah melepasnya. 

"Dalam beberapa waktu lalu saya sudah sering katakan bahwa Persib keliru melepas Wander Luiz. Terbukti, malam ini Ia sangat menikmati pertandingan dan termotivasi untuk mengalahkan Persib, bahkan beberapa kali bisa terus mengancam lini pertahanan Persib dengan cukup leluasa, termasuk peluangnya di menit akhir tadi yang hampir gol, kalau bukan Teja Paku Alam kipernya, hasilnya bisa beda," ucapnya.

Ia pun cukup menyoroti keputusan pergantian pemain di babak kedua yang dilakukan Robert Rene Albert, dimana Ezra Walian ditarik keluar, dan memasukan M. Rashid pada menit 57 pertandingan.

Menurutnya, seharusnya Robert Rene memilih Erwin Ramdani yang ditarik keluar, karena permainannya sudah menurun setelah cetak gol pembuka. Sedangkan, Ezra Walian tampak masih mampu berkontribusi lebih bagi lini serang Maung Bandung, salah satunya ia berhasil menjadi kreator untuk gol yang di cetak David da Silva.

"Seharusnya yang digantikan M. Rashid itu Erwin Ramdani buka Ezra Walian. Sebab Ezra sebenarnya masih mampu berbuat banyak untuk terus menekan dan menciptakan peluang bagi gol tambahan Persib. Sedangkan Erwin, justru mulai menurun penampilannya setelah cetak gol. Tapi apapun alasannya, pelatih pasti punya sudut pandangnya sendiri untuk lakukan keputusan itu," ujar Sujana.

Kemudian, yang turut menjadi catatan, kata dia adalah penampilan Victor Igbonefo yang beberapa kali melakukan kesalahan antisipasi, yang cukup berisiko untuk menjadi peluang bagi tim lawan. 

"Penampilan Victor cukup bikin khawatir ya, karena beberapa kali dia seperti salah dalam mengambil keputusan, dan salah antisipasi. Padahal dia sudah lama di kompetisi liga 1 dan juga pemain Timnas Indonesia, tapi tadi beberapa kali hampir-hampiran banget lah," ucapnya.

Terkait pertandingan Persib berikutnya, menurut Sujana, evaluasi harus terus dilakukan para pemain dan juga strategi pelatih, agar lebih siap dan meraih hasil kemenangan dalam menghadapi laga-laga berikutnya.

"Evaluasi menjadi syarat mutlak dilakukan setiap tim setelah pertandingan, temasuk Persib Bandung, sebab selain persaingan di papan atas yang semakin kompetitif, tapi juga laga-laga selanjutnya, Persib akan menghadapi tim-tim cukup berat, salah satunya Persija Jakarta di akhir pertandingan seri keempat kompetisi musim ini," katanya (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved