Persib Bandung

BERITA POPULER PERSIB: Robert Senang, Asisten Pelatih PSS: Teja Paku Alam Halangi Usaha Kami

Persib Bandung menaklukkan PSS Sleman dengan skor tipis 2-1 pada laga lanjutan pekan ke-24 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
persib.co.id
Salah satu aksi kiper Teja Paku Alam saat Persib berhadapan dengan Persikabo. Teja kembali tampil gemilang di laga melawan PSS Sleman, Jumat (11/2/2022) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, DENPASAR - Persib Bandung menaklukkan PSS Sleman dengan skor tipis 2-1 pada laga lanjutan pekan ke-24 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (11/2/2022).

Dengan demikian, Maung Bandung kembali ke trek kemenangan.

Gol kemenangan Persib pada laga kemarin diciptakan oleh Erwin Ramdani (20') dan David da Silva (25').

Namun, pertandingan kali ini juga diwarnai kegagalan Bruno Cantahede mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-28.

Satu gol balasan Super Elang Jawa diciptakan oleh mantan pemain Maung Bandung Wander Luiz.

Pemain asal Brasil itu mencetak gol ke gawang mantan timnya tersebut pada menit ke-30.

Hasil ini membawa Persib naik ke posisi ketiga dengan raihan 46 angka setelah sebelumnya terdampar di peringkat lima.

Persib, yang masih memiliki satu pertandingan tertunda, hanya berjarak tiga poin dari Bhayangkara FC serta Arema FC di peringkat satu dab dua.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengucapkan selamat kepada anak asuhnya telah berhasil meraih tiga poin.

Baca juga: Mengapa Persib Bandung Cuma Bisa Menang Tipis atas PSS Sleman? Ini Analisanya serta di Urutan Berapa

Menurutnya, tiga poin yang diraih Persib pada laga malam kemarin tidak didapat dengan mudah.

"Kita tahu bahwa Sleman cukup bagus dalam melakukan penekanan terutama di babak kedua, tetapi kita cukup baik dalam mengantisipasinya," ujar Robert dalam sesi jumpa pers virtual setelah pertandingan, kemarin.

Apresiasi diberikan pelatih asal Belanda itu kepada Teja Paku Alam yang tampil apik sepanjang laga.

Meski harus kebobolan satu gol, Teja Paku Alam menurut Robert berhasil melakukan beberapa penyelamatan penting.

 
Meskipun senang dengan kemenangan ini, Robert sedikit menyesalkan kegagalan Bruno dalam mengonversi tendangan penalti.
Jika masuk, seharusnya Persib bisa mengakhiri pertandingan dengan lebih cepat karena unggul tiga gol.

"Setelah unggul 2-0, kami kemudian mendapatkan penalti. Dan jelas itu penalti."

"Sayangnya tidak dimanfaatkan dengan baik. Ketika misalnya itu menjadi tiga gol, maka mereka pasti akan berat untuk menaikan performa," katanya 

Kegagalan Bruno menendang penalti dan memanfaatkan sejumlah peluang yang ada membuat bobotoh di media sosial terlihat sangat gusar.

Permainan pemain asal Brasil itu dinilai jauh dari kata memuaskan.

Baca juga: SOSOK Fadri Sidiq, Kiper Muda Potensial Persib, Pernah Gagalkan Penalti Pemain Persija

Robert mengungkapkan, penampilan Bruno sebetulnya masih cukup bagus.

Dia mampu melakukan pergerakan yang cukup merepotkan lini pertahanan PSS.

"Bruno membuat assist dengan akselerasi dia ketika di babak pertama. Dia bisa memberikan umpan kepada Erwin Ramdani untuk mencetak gol."

"Dia juga mencoba mendapatkan peluang yang jelas harusnya bisa terjadi gol melalui penalti," ucapnya.

Walaupun Bruno berkontribusi cukup besar pada laga malam kemarin, Robert masih belum puas.

Dia berharap di partai-partai berikutnya Bruno bisa kembali menemukan ketajamannya.

"Tentunya ke depan dia harus lebih tajam lagi. Dia harus lebih efektif lagi dalam memanfaatkan setiap peluang sehingga menjadi gol," ujarnya.

Selain itu, pertandingan kali ini menjadi come back bagi sejumlah pemain yang sebelumnya terpapar Covid-19.

Mulai dari Erwin Ramdani, Febri Hariyadi, Nick Kuipers, Dedi Kusnandar, Mohammed Rashid, dan beberapa pemain lainnya.

Robert mengungkapkan, situasi yang terjadi belakangan ini memang sangat sulit untuk dihadapi.

Satu per satu pemain harus menjalani karantina sehingga absen dibeberapa pertandingan penting.

"Memang situasinya sulit ketika tim mendapatkan beberapa pemainnya di dalam tim terpapar Covid-19."

"Jadi hari ini keluar dari karantina tiga pemain dengan lima ofisial termasuk salah satunya adalah staf pelatih," katanya.

Dia menambahkan, ketika pemain keluar dari karantina, diperlukan waktu untuk kembali ke kondisi terbaiknya.

Sebab ketika karantina, para pemain ini harus terisolasi dan sulit melakukan latihan secara optimal.

"Di saat mereka melakukan karantina tidak boleh capek juga."

"Ketika melakukan aktivitas pun itu jelas beda sekali mereka masih membutuhkan waktu," ujarnya.

Raihan tiga poin ini, lanjut Robert, menjadi sesuatu yang sangat menggembirakan bagi para pemain.

Selain karena memangkas jarak dengan pemuncak klasemen, para pemain akhirnya bisa kembali beraktivitas.

"Ketika mereka merasakan kembali bagaimana aura atau feeling di dalam pertandingan dan itu yang kita coba bantu di beberapa pemain yang terpapar Covid kemarin sehingga mereka mulai bisa merasakan lagi mulai bangkit lagi dan dan seterusnya akan meningkat performance," ucapnya.

Kredit untuk Teja

Asisten pelatih PSS, Guntur Cahyo Utomo, mengaku tidak puas dengan hasil pertandingan ini.

Dia mengungkapkan, kekalahan ini sangat mengecewakan dan akan dijadikan bahan evaluasi untuk menatap partai berikutnya.

"Tapi memang pertandingan berjalan seru. Saya pikir dua tim saling jual beli serangan."

"Gol cepat Persib mengagetkan buat kami sehingga itu yang agak membuat awalnya drop tapi pelan-pelan pemain bisa kembali bermain dengan lebih spartan," ujar Guntur dalam sesi jumpa pers virtual setelah pertandingan.

Dia menambahkan, PSS memiliki sejumlah peluang berbahaya untuk menyamakan skor.

Hanya saja, usaha yang dilakukan PSS sepanjang pertandingan terhalang oleh kokohnya Teja Paku Alam di bawah mistar gawang Persib.

"Terbukti ada beberapa peluang di akhir laga, kredit buat Teja Paku Alam penyelamatan yang sangat krusial buat mereka," katanya.

Di laga kali ini, PSS tidak bisa menurunkan pemain utamanya, Kim Jeffrey Kurniawan dan Bagus Nirwanto.

Guntur merasa, kehilangan kedua pemain itu memang cukup berpengeruh terhadap permaiann timnya.

"Kami agak rapuh dipertahanan karena Bagus absen dan kemudian Kim juga kita sudah persiapkan ternyata tidak bisa main. Jadi semuanya darurat," ucapnya.

Selain itu, beberapa pemain pun, diakui Guntur, belum berada di kondisi terbaiknya. Sebab ada beberapa pemain yang baru selesai menjalani karantina.

"Saya kasih kredit untuk para pemain kami, mereka mau bekerja keras sangat keras 2 x 45 menit dan barang kali ya kami harus berjuang lebih keras lagi buat ke depannya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved