Rajapati Guru di Bandung

Keinginan Terakhir Bu Guru SD Korban Pelukan Maut Mantan Suami Diungkap Anak, Apa Katanya soal Ayah?

Dunia pendidikan Kota Bandung dihebohkan dengan kejadian seorang guru yang menjadi korban perampasan nyawa oleh mantan suaminya sendiri, Senin (7/2/20

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Kristian Nur Cahyo, anak sulung Aty Rohaeni (50), guru yang tewas ditusuk mantan suaminya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dunia pendidikan Kota Bandung dihebohkan dengan kejadian seorang guru yang menjadi korban perampasan nyawa oleh mantan suaminya sendiri, Senin (7/2/2022) pagi.

Bu Guru SD tersebut terkapar hingga meninggal dunia setelah menjadi korban penusukan dari mantan suaminya di SDN 032 Tilil, Sadangserang, Kota Bandung.

Guru tersebut bernama Aty Rohaeni.

Dia menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian, Senin (7/2/2022) pagi.

Aty Rohaeni atau sebelumnya ditulis Ati Rohaeni meninggalkan dua orang anak dan satu cucu. 

Rasa duka mendalam masih terasa di lingkungan kediaman duka. Anak sulung korban, Kristiani Nur Cahyo saat ditemui mengaku masih merasakan kehilangan mendalam.

Baginya, sosok Aty Rohaeni bukan saja sebagai seorang ibu melainkan sosok ayah ada pada dirinya.

"Saya merasa ibu itu bukan hanya sosok ibu, tapi merasa sekaligus ayah buat kami, karena ibu ini yang membesarkan saya dan adik saya hingga membiayai saya sampai ke jenjang kuliah dan lulus," ujarnya, Selasa (8/2/2022).

Ada keinginan dari almarhumah, kata Kris yang ingin sekali terealisasi, yakni menikahkan segera adiknya atau anak bungsu dari Aty Rohaeni, yaitu Restu (22).

"Ya insya allah akan tetap dilaksanakan pernikahan adik saya meski ibu telah tiada karena itu keinginan beliau. Rencananya pernikahan akan dilakukan pada Sabtu (12/2/2022)," katanya.

Tak hanya mengutarakan sosok almarhumah, Kris juga menuturkan sosok ayahnya yang merupakan pelaku dari pembunuhan ini, Nono.

Menurutnya, ayahnya itu sosok yang memang memiliki tempramen tinggi.

Ati Rohaeni (kanan) guru SD di Bandung yang menjadi korban pembunuhan mantan suaminya (kiri).
Ati Rohaeni (kanan) guru SD di Bandung yang menjadi korban pembunuhan mantan suaminya (kiri). (ist)

"Ayah memang temperamen orangnya. Suka emosian. Tapi, apa yang dia lakukan kemarin itu saya pikir sudah melebihi batas kewajaran," katanya.

Dia berharap aparat kepolisian dapat memberikan hukuman setimpal kepada pelaku meskipun pelaku adalah ayah kandungnya.

"Sebagai anak pertama, saya mengikhlaskan kepergian ibu. Tapi, tetap namanya hukum harus tetap berjalan dan pelaku harus diadili seadil-adilnya."

"Saya juga ingin ayah jera dan merasa menyesal seumur hidup kalau bisa hukuman mati karena ini sudah tindakan berencana dengan membawa pisau dari rumahnya," ucapnya.

Meninggal di Tempat

Malang benar nasib Ati Rohaeni (50), seorang guru di Bandung, Jawa Barat.

Ia meninggal setelah ditikam mantan suaminya, N yang mantan guru SD.

Ironisnya Ati tewas di dalam sekolah tempat ia biasa mengajar SDN 032 Tilil, Sadang Serang, Coblong, Kota Bandung.

N yang sudah gelap mata karena sakit hati memeluknya, lalu menusukkan pisau yang telah ia siapkan.

Kasus perampasan nyawa terjadi saat Ati Rohaeni hendak masuk ke Sekolah, Senin (7/2/2022) pagi.

Kejadian itu membuat sejumlah rekan guru berada di lokasi kejadian kaget.

Ati Rohaeni tiba-tiba dirangkul sang mantan suami.

Tak disangka, N mengeluarkan pisau dan langsung menusukkan ke bagian perut korban.

Setelah kejadian, pelaku perampasan nyawa tersebut tak melarikan diri, tapi sempat mengancam penjaga sekolah. Ia menyerahkan diri ke polisi.

Selanjutnya, polisi datang dan langsung mengamankan pelaku ke Polsek Coblong, sedangkan korban dibawa ke RS Sartika Asih.

Sejumlah rekan guru berada di tempat kaget atas peristiwa berdarah tersebut.

Satu di antaranya dirasakan Kepala Sekolah SDN 032 Tilil, Drs Osa, mengatakan, ia terkejut ketika tiba di sekolah.

Saat itu, ketika membuka gerbang sudah ada korban tergeletak tak bernyawa.

Osa mengatakan, ia langsung keluar gerbang dan menelpon polisi.

Kepala Sekolah tersebut tampak tak menyangka rekan gurunya dirampas nyawanya di tangan mantan suaminya.

Kemudian Osa mengungkap sosok korban, Ati Rohaeni.

Menurutnya, korban sosok yang baik dan ramah.

Ati sudah mengajar sebagai guru selama 25 tahun.

Dalam keseharian, Ati didapuk sebagai wali kelas V dan mengajar sejak tahun 1997.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved