Pembelaan Doni Salmanan dan Indra Kenz yang Disuruh Tobat, Dianggap Afiliator Trading Merugikan

Doni Salmanan dan Indra Kenz dituduh sebagai afiliator trading yang merugikan di bidang binary option.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Instagram/donisalmanan/indrakenz
Indra Kenz dan Doni Salmanan melakukan pembelaan setelah dianggap sebagai afiliator trading yang merugikan. 

TRIBUNJABAR.ID - Dibongkarnya sisi gelap dunia trading binary option, membuat Doni Salmanan dan Indra Kenz terkena imbasnya.

Kedua pemuda yang dijuluki Crazy Rich Bandung dan Crazy Rich Medan ini memang bergelut sebagai trader.

Mereka kerap membuat konten live trading menggunakan platform trading yang mereka gunakan.

Baca juga: Crazy Rich Medan Indra Kenz Mendadak ke Polda Metro Jaya, Terkait Kontroversi Trading Binomo?

Melihat dari kanal Youtube mereka, Doni Salmanan biasanya menggunakan Quotex, sedangkan Indra Kenz menggunakan Binomo.

Namun, baru-baru ini jenis trading binary option justru menuai kontroversi. Hal ini disebabkan sistem trading yang dianggap merugikan.

Sejumlah netizen yang mengaku rugi besar akibat mengikuti jejak trading seperti Doni dan Indra pun berkoar di dunia maya.

Indra Kenz dan Doni Salmanan melakukan pembelaan setelah dianggap sebagai afiliator trading yang merugikan.
Indra Kenz dan Doni Salmanan melakukan pembelaan setelah dianggap sebagai afiliator trading yang merugikan. (Instagram/donisalmanan/indrakenz)

Mereka menganggap keuntungan yang diperoleh kedua pria ini sebagai afiliator platform trading, berasal dari member yang loss atau rugi.

Akibatnya, Doni Salmanan dan Indra Kenz pun dituduh sebagai afiliator trading yang melakukan penipuan.

Sejak isu ini merebak pada akhir Januari 2022, akun media sosial kedua Youtuber dan selebgram ini banjir hujatan.

Banyak netizen yang menyuruh Indra dan Doni tobat. Mereka membanjiri kolom komentar Instagram.

Baca juga: CRAZY RICH BANDUNG Doni Salmanan Terancam Dipolisikan, Tengok Isi Garasinya, Barang Mewah Semua

Seperti komentar yang menasihati Doni Salmanan berikut ini.

"Tobat Aa Doni kasihan masyarakat Indonesia," kata akun @muhammadbarlian9.

"Kerja aja yg bener mas doni...kasihan banyak korban hanya karena ingin cepat kaya kayak mas doni," kata akun @andrydavid_s.

"Stop main Binary option bang.... Mainya forex sama crypto dan saham aja... binomo and Quatex real juday... Tebak harga dan gak bisa pasang stop lose... Stop untuk membodohi orang bang," kata akun @bagoesdanny.

Sadar dirinya dihujat dan dipojokkan, Doni Salmanan pun baru-baru ini memberikan sebuah pembelaan.

Ia menyampaikan hal tersebut lewat video yang diunggah di Instastory Instagram.

Ia menjelaskan penghasilannya dari trading bukan cuma dari binary option, tapi dari investasi lain juga, seperti saham, kripto, dan mata uang asing.

"Salah satu usaha saya di bidang trading dan tidak semua penghasilan saya ini dari dunia trading, dan trading saya tidak hanya di binary option, ada di forex, saham cryptocurrency, dan ada di binary option," katanya.

Kemudian, ia juga mengklarifikasi tudingan tentang afiliator trading yang merugikan.

"Semua platform perdagangan online maupun offline pasti punya yang namanya affiliate. Marketing untuk mempromosikan suatu perusahaan," katanya.

Ia pun menjelaskan bagaimana sistem bagi hasil dari afiliasi trading yang dia gunakan.

"Cara kerja pembagian hasil affiliate trading yang saya gunakan, orang tersebut bicara katanya Doni Salmanan afiliator makan duit loss dari loss-nya member. Jawabannya gini, affiliate yang saya gunakan tidak seperti itu," kata Doni Salmanan.

Suami Dinan Fajrina ini mengaku, mendapatkan lima persen dari keseluruhan penghasilan trading dalam satu hari.

"Misalkan dalam jangka waktu 6 bulan, Doni Salmanan menarik 2 ribu orang, rata-rata orang itu deposit 200-300 ribu, enggak ada yang gede-gede. Kemudian dalam 1 hari trading profitnya itu berapa omzetnya.

Misalnya omzetnya Rp 20 juta nih dalam sehari atau misalkan ada yang Rp 100 juta profit gede dari modal kecil. Maka, saya akan mendapatkan bagi hasil 5 persen dari omzet trading per satu hari," katanya.

Kemudian, ia juga menjelaskan, selama ini menggunakan Youtube dan Telegram hanya untuk memberikan pengetahuan tentang analisis teknikal dan fundamental dalam melakukan trading.

"Dari Youtube dan Telegram memberikan edukasi sesuai materi analisa teknikal dan fundamental," katanya.

Tidak hanya Doni Salmanan, Crazy Rich Medan pun memberikan pembelaan lewat video Youtube yang diunggah baru-baru ini.

"Kalau dari awal ini hal berbahaya, gue enggak akan di sini guys. Kenapa gue menjalankan afiliasi binary option sebenarnya gue bukan bagian dari mereka, gue bahkan enggak pernah kenal mereka," katanya.

"Gue ini bikin konten tentang edukasi binary option dari subscriber 5 ribu jadi 10 ribu dan terus berkembang. Akhirnya seiring berkembang, gue punya link afiliasi dan itu wajar. Affiliate marketing di zaman digital sekarang adalah hal wajar," katanya menambahkan.

Ia mengaku heran karena afiliator binary option kerap dimasalahkan. Ia juga membantah afiliator mendapatkan 70 persen dari hasil loss member.

"Ada yang sering bilang wah afiliator inimembodohi orang mereka dapat duit dari 70 persen hasil loss oran, buktikan aja, speak up pakai data, buktiin, nyampe 70 persen enggak. Ini udah bukti bukan 70 persen," katanya.

Sama juga dengan Crazy Rich Bandung, Indra pun banjir hujatan di media sosial.

Ia disinggung soal tuduhan afiliator trading yang telah merugikan orang lain.

"Seolah olah kamu adalah orang paling baik sama seperti konten berbagi, tapi kamulah orang paling jahat menyesatkan banyak orang, aku rasa ini hanya pencitraan atau pencucian nama baik. sudahlah bro sudahi semua manipulasi, tipu tipu & sandiwara, hidup didunia hanya sebentar kok dan semuanya hanya titipan Tuhan, gemerlap dunia membutahkan banyak orang. maaf gw bukan maksud berceramah disini ," kata akun @martinodisilalahi.

"Salam trading ehhh gambling," kata akun @hanafiadnan6.

"Jangan lupa duit hasil 70% di putaran kembali ke usaha lain agar di kira kaya dari usaha itu sendiri," kata akun @jabbar__sa.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved