Persib Bandung
Pemakluman atas Kekalahan Persib Bandung, Bobotoh Geulis Ini Juga Nilai Masalah Duet Bruno-David
Kekalahan Persib Bandung dari Bhayangkara FC dengan skor tipis 0-1 menyisakan kekecewaan di kalangan bobotoh.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kekalahan Persib Bandung dari Bhayangkara FC dengan skor tipis 0-1 menyisakan kekecewaan di kalangan bobotoh.
Gol Sani Rizki Fauzi sudah cukup membuat pemain Persib Bandung keluar lapangan dengan kapala tertunduk setelah laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (6/2/2022) malam.
Bobotoh Geulis asal Awiligar, Kabupaten Bandung, Bunda Anna, mengatakan, meskipun kecewa dengan hasil yang didapatkan Persib Bandung, dia bisa memaklumi.
Fakta yang tak dapat dibantah, Persib tak tampil dengan kekuatan terbaik.
Beberapa pemain masih absen karena diduga terpapar Covid-19.
Deretan pemain yang biasanya masuk daftar susunan pemain tapi tak ada adalah Nick Kuipers, Henhen Herdiana, Dedi Kusnandar, Mohammed Rashid, Dedi Kusnandar, Esteban Vizcarra, dan Febri Hariyadi.
Beda dengan saat melawan Persikabo 1973, tak ada nama I Made Wirawan, M Natshir, dan Aqil Savik.
Mereka bertiga berada di bangku cadangan pada laga sebelumnya.
Nama lainnya yang kemungkinan masih terpapar virus corona adalah Supardi Nasir.
Selain itu, staf pelatih juga tak ada di sisi lapangan. Hanya Luizinho Passos yang memberi instruksi.
"Untuk pertandingan tadi malam terus terang dari awal sudah deg-degan bakal seperti ini hasilnya. Karena setahu saya, berdasarkan pengalaman ngerawat beberapa anggota keluarga yang Covid-19, meskipun hasilnya sudah negatif, tapi kondisinya enggak akan bisa langsung fit. Apalagi sampai siap bertanding," ujar Bunda Anna saat dihubungi melalui telepon, Senin (7/2/2022).
Kondisi ini pun, lanjut dia, dikhawatirkan akan terus berlanjut di pertandingan-pertandingan Persib selanjutnya.

Apalagi, dengan jadwal yang sangat mepet, dan terbatasnya pemain yang siap diturunkan, membuat tim Persib dalam tekanan berat untuk dapat bersaing di papan atas klasemen.
"Sebenernya, kalau kemarin kondisinya full team dan baik-baik saja, kans menang dari Bhayangkara FC itu bisa terjadi. Karena dengan pemain seadanya saja, kita hanya kebobolan satu gol," ucapnya.
Mengenai penampilan duet David da Silva dan Bruno Cantanhede sebagai ujung tombak Persib sejauh ini, Bunda Anna menjelaskan, bahwa secara individu, kedua pemain tersebut memiliki kualitas sebagai predator gol.
Namun, chemistry dari keduanya hingga kini belum terbentuk, dan ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi jajaran pelatih.
Malahan, ada beberapa momen yang didapatkan keduanya, tapi seperti ragu untuk melepaskan sepakan langsung atau memberikan kepada rekannya yang lain.
Sehingga, bukan gol yang didapat, justru peluangnya terbuang percuma.

"Apa mungkin karena Covid-19 atau chemistry-nya belum dapat atau seperti apa, sehingga keduanya belum mampu memenuhi ekspektasi yang diberikan manajemen dan bobotoh sejauh ini. Tapi yang jelas masalah mereka harus segera di atasi deh, apalagi laga selanjutnya lawan PS Sleman yang dibela oleh mantan yaitu, Wander Luiz. Masa iya enggak mau kasih pembuktian di depan mantan," ujar Bunda Anna.
Ia berharap, di pertandingan berikutnya seluruh anggota tim lebih banyak yang pulih agar mampu kembali meraih poin penuh dan kembali bersaing di papan atas klasemen.
"Tetaplah semangat, bermain dengan fisik, otak, dan hati, belajar mencintai lambang di dada supaya perjuangannya bisa mamprang dan beri kemenangan bagi Persib Bandung yang kita cintai," katanya. (*)