Minyak Goreng Curah Mulai Kosong, di Pasar Ciamis Harga Minyak Goreng Eceran Belum Turun
Meski pemerintah sudah menetapkan patokan harga minyak goreng curah Rp 11.500/liter sejak Selasa (1/2), namun kenyataannya di Pasar Manis Ciamis
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Meski pemerintah sudah menetapkan patokan harga minyak goreng curah Rp 11.500/liter sejak Selasa (1/2), namun kenyataannya di tingkat eceran di Pasar Manis Ciamis harga minyak goreng curah masih normal atau belum turun, yakni Rp 20.000/kg.
“Harga minyak sayur (minyak goreng curah) masih normal, masih seperti kemarin-kemarin, Rp 20.000/kg,” ujar Tole, pedagang kelontong di Blok C Pasar Manis Ciamis kepada Tribun Jumat (4/2).
Untuk penjualan minyak goreng curah tersebut menurut Tole, masih normal rata-rata 20 kg/hari.
Kebanyakan yang belanja minyak goreng curah di kios kelontong milik Tole tersebut untuk dijual lagi di tingkat warungan. Selain itu juga digunakanan untuk di rumah masing-masing.
“Harganya juga masih normal, karena harga minyak goreng curah dari grosir juga belum turun,” katanya beralasan.
Harga minyak goreng kemasan katanya juga normal.
“Cuma jumlah pembelinya berkurang banyak. Soalnya harganya juga harga lama, sementara di minimarket sudah harga baru, lebih murah. Belinya mungkin ke minimarket,” ujar Tole.
Sementara itu di toko grosir minyak goreng curah di Pasar Subuh Ciamis, Jumat (4/2) siang stok minyak goreng curah lagi kosong.
“Sejak tadi pagi kosong. Mudah-,mudahan sore datang, atau besok pagi,” ujar Ira, pengelola toko grosir minyak goreng curah di Pasar Subuh Ciamis tersebut.
Ia sendiri belum bisa memastikan apakah harga minyak goreng curah yang akan datang dari agen nanti sudah harga baru sesuai ketentuan pemerintah atau belum.
“Kalau hari ini harganya masih harga biasa, harga lama(Rp 19.000/kg). Belum ada perubahan. Tapi barangnya lagi kosong, belum datang pasokan dari agen. Belum ada pengiriman,” katanya.
Di toko grosir di Pasar Subuh Ciamis tersebut biasanya banyak pekerja yang sibuk mengemas minyak goreng curah ke kantong-kantong plastik ukuran kapasitas seperempat kg maupun setengah kg.
Namun pada Jumat (4/2) siang tersebut terlihat sepi, hanya ada sejumlah pekerja perempuan yang mengemas tepung terigu dari karung besar ke kantong plastik kecil. (*)