Liga 1 2021
Bagaimana dengan Persib? Pemain Persija Jakarta Dilarang Kontak dengan Orang di Luar Klub
Manajemen Persija Jakarta memperketat penerapan bubble system (sistem gelembung) kepada semua pemain, ofisial, dan perangkat timnya.
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Di tengah merebaknya Covid-19 di Liga 1 2021/2022, manajemen Persija Jakarta memperketat penerapan bubble system (sistem gelembung) kepada semua pemain, ofisial, dan perangkat timnya di Provinsi Bali.
Satu aturan dalam bubble system yang wajib jadi perhatian semua pemain Persija adalah larangan berinteraksi dengan orang-orang asing di luar klub.

"Kami kembali mengingatkan kepada pemain untuk menjaga protokol kesehatan, artinya kami meningkatkan (penerapan) bubble system di antara kami," ungkap dokter Donny.
"Manajemen sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kami dilarang kontak dengan orang luar."
"Saya rasa untuk saat ini itu langkah yang terbaik untuk kami lakukan," sambung dia.
Tim dokter Persija telah melakukan testing, tracing, dan treatment (3T) pada seluruh pemainnya setelah Maman dan Riko dipastikan positif Covid-19.
Baca juga: PERSIJA Ancam Cuci Gudang Pemain di Akhir Musim, Presiden Klub: Sangat-sangat Mengecewakan!
"Protokol yang kami kerjakan saat ini adalah merespon apa yang terjadi, salah satunya dengan melakukan 3T."
"Ketika ditemukan kasus kami akan melakukan treatment," tutur dokter Donny.
Bila ada yang mengeluh demam atau tidak enak badan, orang dengan keluhan itu akan langsung dipisahkan dari klub.
Hal tersebut dilakukan demi mengantisipasi potensi terjadinya penularan virus Covid-19 yang lebih luas.
"Di Persija sendiri jika ada kasus keluhan demam atau tak enak badan langsung kami pisahkan kamarnya," ungkap dokter Donny.
"Memang secara inkubasi (virus Covid-19) sudah terjadi, tapi kami berharap penularan belum terjadi. Pada dasarnya kami akan lakukan semaksimal mungkin (demi mencegah penularan)," sambung dia.

Sangat sulit untuk terus-menerus bisa aman dari ancaman virus Covid-19.
Ada kalanya para pemain, ofisial, atau bahkan perangkat di dalam tim terpaksa berinteraksi dengan orang-orang asing di luar klub.
"Apakah bisa dihindari, kami berusaha menghindari."
"Tapi, kalau melihat bagaimana situasi penyakit Covid-19 saat ini, ada kalanya kita tak bisa menghindari apa yang telah terjadi," ujar dia.
Namun, seiring dengan Maman dan Riko terkonfirmasi positif Covid-19, Persija harus meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan virus ini.
"Kami tetap berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan awareness di antara kami semua, karena saat ini dalam situasi pandemi dan kami harus meningkatkan kewaspadaan, serta tidak ada keluar hotel," ujar dia.
Dokter Donny juga mengatakan, merebaknya kasus Covid-19 di Liga 1 bukan disebabkan lokasi kompetisi diselenggarakan.
"Soal sebaran kasus Covid-19 di Liga 1, jangan cuma lihat itu karena Bali ya," tutur dokter Donny kepada tribunnews.com, Rabu (2/2/2022).

"Waktu kita datang ke Bali, angka kasus itu hanya dua per harinya."
"Sekarang sudah mencapai sekitar 600an per hari kalau saya tidak salah."
"Memang sedang banyak dan marak saja kasusnya," tutur dia.
Di tengah masifnya sebaran kasus Covid-19 di lingkungan kompetisi Liga 1, Donny memilih untuk mengendapkan edukasi soal penanggulangan Covid-19 pada semua pemain Persija Jakarta.
"Soal badai Covid-19 di Liga 1, saya selalu berusaha untuk mengedukasi saja."
"Kita mengingatkan lagi untuk menjaga prokes dan juga butuh kesadaran masing-masing untuk menjaga diri dari Covid-19," jelas dia.

Sejauh ini dua pemain Macan Kemayoran, yakni Maman Abdurrahman dan Riko Simanjuntak terkonfirmasi positif virus ini.
Tidak diketahui pasti kapan dan di mana keduanya terpapar.
Namun, Donny Kurniawan memastikan keduanya telah ditangani secara tepat.
"Misal ada temuan kasus positif, kita fokus pada penanganan."
"Pertama koordinasi dengan satgas, dan melakukan isolasi dan karantina yang telah disesuaikan dengan aturan bubble system LIB (Liga Indonesia Baru)," tutur dia.
Selama ini menurut dokter Donny penerapan bubble system di Liga 1 tidak terlalu ketat.
Pada dasarnya para pemain, ofisial maupun perangkat daripada klub-klub peserta Liga 1 tetap menjalankan aktivitas di luar lokasi karantina.
"Pada dasarnya semua ini tidak pernah menjadi sebuah sistem bubble yang kompleks."
"Kegiatan keluar itu pasti ada, kita latihan keluar, ketemu dengan pegawai hotel dan segala macam itu selalu ada," tutur dia.
Kendati demikian Donny menekankan agar tidak ada pihak-pihak yang saling menyalahkan satu sama lain.
Di tengah masifnya sebaran kasus Covid-19 di Liga 1, sebaiknya semuanya saling menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan teratur.
"Daripada kita lebih saling menuduh, pada dasarnya sadari saja diri masing-masing bagaimana berperilaku selama pandemi ini," ujar dokter Donny.
"Pesan saya pribadi pada pemain jaga diri masing-masing, tetap selalu selamat, jaga prokes, selalu disiplin."
"Pada dasarnya yang bisa jaga diri ya kita sendiri," katanya. (*)