Dalam Kondisi Seperti Inilah, Sekolah di Garut Bakal Ditutup Sementara dari Aktivitas Belajar Siswa
Pemkab Garut akan menutup sekolah jika ditemukan pelajar positif Covid-19 lebih dari 5 orang. Hal itu dikatakan Bupati Garut Rudy Gunawan
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pemkab Garut akan menutup sekolah jika ditemukan pelajar positif Covid-19 lebih dari 5 orang.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan. Ia menyebut saat ini sekolah di Garut akan tetap buka, namun jika ditemukan pelajar positif Covid-19 lebih dari 5 orang maka sekolah di tempat pelajar positif Covid-19 itu akan ditutup.
"Jadi bukan semua sekolah yang ditutup, tapi per sekolah itu saja yang jika ada siswa yang positif lebih dari lima atau enam orang," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (2/2/2022) melalui sambungan telepon.
Saat ini diketahui sudah ada tiga sekolah yang ditutup akibat ditemukannya siswa yang positif, ketiga sekolah tersebut merupakan sekolah menengah atas (SMA).
Baca juga: Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Haluman Garut hingga Ditemukan, Tersesat lalu Kirim Pesan ke Ortu
Ia menuturkan untuk mencegah itu maka pihak sekolah harus segera merampungkan vaksinasi bagi siswanya untuk mencegah penularan Covid-19.
"Maka sekarang tidak ada jalan lain, anak-anak itu wajib divaksin yang sudah memenuhi screening, jadi wajib sifatnya wajib," ungkapnya.
Saat ini menurutnya, kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Garut cukup tinggi dengan empat kematian dalam dua minggu terakhir.
Sehingga pihaknya saat ini akan segera merampungkan target vaksinasi, terutama vaksinasi dosis kedua.
Rudy menjelaskan, belum rampungnya target vaksinasi dosis kedua juga menurutnya membuat Garut kembali ke PPKM level dua.
"Dosis dua kita baru 42 persen harusnya 60 persen, kita akan buka puskesmas (untuk vaksinasi) di masa darurat ini," ungkapnya.
kenaikan. Data jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Garut per hari Senin 1 Februari 2022 mencapai 24.865 kasus konfirmasi.
Dari jumlah tersebut 23.628 sembuh, 1.173 orang meninggal dunia, 17 orang jalani isolasi di rumah sakit dan 47 orang menjalani isolasi mandiri.(*)