Jika Ditemukan Varian Omicron, Belajar Siswa Sekolah di Bandung Barat Dipertimbangkan Kembali Online
Jika ditemukan kasus Omicron di KBB, siswa bisa jadi kembali belajar online.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal dipertimbangkan kembali online jika ditemukan Covid-19 varian Omicron.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, terkait pertimbangan PTM akan kembali online jika ditemukan varian Omicron itu, nantinya akan dilihat terlebih dahulu kondisi di lapangan.
"Ya pembelajaran tatap muka bisa dikembalikan ke online, bila memang terjadi kasus Omicron. Tapi saat ini kebijakan itu belum diberlakukan," ujarnya di Pemkab Bandung Barat, Selasa (25/1/2022).
Untuk mencegah penyebaran Omicron ini, pihaknya tengah mempercepat vaksinasi booster untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.
"Booster diberikan secara gratis pada masyarakat yang sudah mempunyai aplikasi PeduliLindungi. Untuk stok persediaan vaksinnya saat ini sekitar 70 ribu dosis," kata Hengky.
Selain itu, pihaknya meminta masyarakat agar jangan kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, apalagi berbagai aktivitas di masyarakat termasuk sekolah saat ini sudah mulai berjalan normal.
"Ini jadi peringatan dan perhatian tidak hanya bagi pemerintah, tapi semua masyarakat KBB. Walaupun kasus Omicron belum ada tapi, kasus Covid-19 sudah muncul lagi dengan penambahan tiga," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih mengatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, pihaknya terus menggenjot progres vaksinasi untuk siswa atau anak usia 6-11 tahun.
"Saat ini, progresnya sudah mencapai 87 persen dan akan terus digenjot. Mudah-mudahan itu bisa segera mencapai 100 persen," ujar Asep.
Pihaknya yakin vaksinasi bagi anak tersebut dalam waktu dekat ini akan segera mencapai 100 persen karena pelaksanaan vaksinasinya cukup mudah.
"Itu sangat mudah karena sistemnya selain melalui gebyar yang kerjasama dengan Polres, diadakan juga di masing-masing sekolah yang bekerja sama dengan puskesmas," katanya.
Baca juga: Lansia dan Seorang Guru di Karawang Terpapar Omicron, Ini Penjelasan Bupati Cellica Nurrachadiana