BNI Dukung Penuh Budidaya Kacang Koro di Sumedang, Siapkan Lebih dari Rp151 Miliar KUR
Bank Negara Indonesia (BNI) ditunjuk Kemenkop-UMK untuk mendanai pengembangan pertanian kacang koro
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bank Negara Indonesia (BNI) ditunjuk Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UMKM) untuk mendanai pengembangan pertanian kacang koro di Sumedang, Jawa Barat.
Kemenkop-UMKMK bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan BNI mengembangkan pertanian kacang koro.
Komoditas ini dinilai bisa mensubtitusi atau menggantikan ketergantungan Indonesia kepada impor kacang kedelai.
Menteri Koperasi-UMKM Teten Masduki meresmikan penanaman kacang koro ini di Desa Lingga Jaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, Senin (24/1/2022).

Pemimpin BNI Kantor Wilayah 04 Bandung Eddy Awaludin mengatakan, BNI merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari Kemenkop-UMKM tersebut, dia mengatakan, selama penanaman kacang koro dilakukan di Jawa Barat, BNI siap memberikan pinjaman dana.
Skema bisnis yang dijalankan dalam pengebangan kacang koro di Sumedang sendiri adalah menjadikan koperasi sebagai off-taker hasil panen kacang koro. Koperasi membeli hasil panen dari petani dengan kepastian harga dan kepastian pembelian.
BNI dalam skema ini bertindak memberikan pinjaman modal bagi petani kacang koro. Sementara modal bagi off-taker dalam hal ini koperasi, modal didapatkan dari Lembaga Pengelola Dana Bergilir (LPDB) Kemenkop-UMKM.
Kemenkop-UMKM menargetkan 1.000 hektare lahan ditanami tanaman kacang koro. Di Sumedang sendiri baru terwujud 100 hektare lahan. Ukuran 1.000 hektare ini sudah sesuai dengan perhitungan ekonomi oleh BNI.
BNI kemudian menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) dengan Koperasi Paramasera. Penandatangan PKS itu disaksikan Menteri Teten Masduki.
"Luas 1000 hektare itu kan sudah masuk (perhitungan bisnis), silakan sepanjang lahan masih ada dan mau ditanami kacang koro, kami siap membantu modal. Ke depan juga rekomendasi dari koperasi sangat penting bagi siapapun yang hendak meminjam modal ke BNI," kata Eddy Awaludin di lokasi.
Ke depan, BNI tidak hanya bekerja bersama koperasi untuk pembiayaan saja. Namun juga hal lain dengan menjadikan koperasi sebaga agen BNI46.
"Agen ini kita fungsikan untuk pengumpulan juga, itu ada fee-nya. Atau jualan sembako kepada petani, membayar listrik, mentransfer uang, menabung, bahkan tarik tunai, bisa dilakukan di koperasi," kata Eddy.
BNI sendiri merupakan bank yang belum lama terjun dalam membiayai sektor pertanian dan perkebunan. Eddy mengatakan baru pada tahun 2015 BNI memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani, setelah melihat sistem bisnis yang diterapkan pada beragam komoditas di sektor pertanian atau perkebunan.
"Kami membiayai petani kopi juga di Garut dan Subang. Untuk Jawa Barat disediakan Rp3,2 triliun dengan kekhususan Kabupaten Sumedang Rp151 miliar. Itu untuk tahun lalu, jikapun melebihi target, jumlahnya tentu akan kami naikkan, tidak terbatas," katanya.