Tentang Ibu Kota Baru, Ridwan Kamil: Yang Belum Banyak Dibahas Adalah Nasib Jakarta
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pemilihan desain Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur sepenuhnya adalah mengenai persetujuan Presiden.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagai seorang arsitek, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pemilihan desain Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur sepenuhnya adalah mengenai persetujuan Presiden RI Joko Widodo.
"Desain ibu kota, desain itu subjektif, ya. Selama presidennya suka ya terserah presiden sebenarnya. Karena tidak ada di wilayah kita untuk komentari. Jadi per hari ini presidennya suka dengan desain yang ada, kita apresiasi karena itu peristiwa bersejarah," kata Ridwan Kamil di sela kunjungannya di Bali, Selasa (18/1/2022).
Selama ini, katanya, ibu kota selalu dibangun berdasarkan sudut pandang dan keinginan seorang presiden, sejak Ir Sukarno menjabat sebagai presiden pertama.
"Jadi, Jakarta hari ini, seleranya Bung Karno. Enggak perlu dipertanyakan kenapa Istiqlal bentuknya begitu, Monas begitu, karena itu selera pemimpin pada zamannya," katanya.
Hal yang terpenting mengenai ibu kota, katanya, adalah bisa membanggakan masyarakatnya.
Mengenai perpindahannya pun harus diterima baik, tinggal yang dibahas adalah nasib Jakarta ke depan.

"Karena kita sudah memutuskan secara resmi ibu kota Indonesia kan pindah. Yang harus ditanyakan justru Jakarta setelah ditinggal, jadi apa. Judulnya itu dia juga belum pernah dibahas," katanya.
Sebelumnya diberitakan kompas.com, keputusan pemerintah menetapkan 'Nusantara' sebagai nama ibu kota negara baru yang terletak di Kalimantan Timur mendapat respons beragam dari anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN).
Ketua Pansus RUU IKN Ahmad Doli Kurnia meyakini, penetapan Nusantara sebagai nama ibu kota baru telah melalui pertimbangan panjang oleh pemerintah.
"Kita sepakati bahwa kita sepakat nama Nusantara itu kita beri apresiasi tinggi, tentu kita menganggap bahwa sampai putus nama Nusantara itu dengan pertimbangan matang, ada aspek historis, sosiologis kemudian filosofis," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus berlanjut.
Pemerintah terus menggodok konsep dan landasan hukum proyek tersebut. Desain ibu kota negara baru juga terus dimatangkan.
Rencananya, konsep pemerintah daerah khusus akan diterapkan di ibu kota negara baru. Dengan konsep tersebut, IKN bakal dipimpin oleh kepala otorita yang berkedudukan setingkat menteri.
Konsep ini tertuang dalam Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (RUU IKN). (*)