Warung Remang-Remang di Bandung Barat Diduga Masih Banyak yang Dijadikan Tempat Prostitusi
Sejumlah warung remang-remang di beberapa titik Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga masih banyak yang dijadikan tempat prostitusi.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sejumlah warung remang-remang di beberapa titik Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga masih banyak yang dijadikan tempat prostitusi atau tempat mangkal pekerja seks komersial (PSK).
Warung remang-remang yang kerap dijadikan tempat prostitusi tersebut kebanyakan yang ada di Kecamatan Cikalongwetan.
Di tempat itu, Satpol PP KBB pernah mengamankan 12 PSK yang sedang melayani pria hidung belang.
"Diduga masih banyak, tapi untuk titik-titiknya sedang diselidiki. Sehingga, saat penertiban bisa tepat sasaran agar tidak ada warung yang kosong saat penertiban," ujar Kasatpol PP KBB, Asep Sehabuddin, di Perkantoran Pemda KBB, Senin (17/1/2022).
Asep mengakui, untuk menghilangkan para PSK yang kerap mangkal di warung remang-remang tersebut memang sulit karena setelah ditertibkan, mereka kerap muncul kembali.
"Kalau menghilangkan sih sulit ya, karena yang namanya orang begitu pasti ada lagi, ada lagi. Tapi kita akan terus mengadakan giat di warung remang-remang yang kerap dijadikan tempat mangkal PSK," katanya.
Kesulitan dalam memberantas PSK di Bandung Barat tersebut, kata Asep, karena selain adanya prostitusi online, mereka juga diduga kerap menjajakan diri di rumah.
Ini yang sulit dideteksi.
"Dengan zaman canggih seperti ini, sebetulnya bukan hanya remang-remang yang dijadikan tempat mangkal PSK, tapi rumah biasa juga ada dengan menggunakan sistem online," ucap Asep.
Ia mengatakan, berdasarkan identitas para PSK yang kerap menjajakan diri di Bandung Barat tersebut kebanyakan warga dari luar daerah, seperti Cianjur, Sumedang, maupun Cirebon yang terhimpit masalah ekonomi.
Namun setelah mereka terjaring razia, pihaknya hanya meminta mereka untuk pulang ke tempat asalnya karena Pemda KBB belum memiliki tempat rehabilitasi bagi para PSK itu.
"Ada keterbatasan dari pemerintah seperti sarana dan prasarana. Tapi kita akan upayakan melakukan tindakan persuasif, dibina dulu dan kita kembalikan ke pihak keluarganya," ujarnya. (*)