Puncak Kasus Omicron Diprediksi Terjadi Pertengahan Februari Hingga Awal Maret

Adapun langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah yakni percepatan vaksinasi dan penegakkan disiplin protokol kesehatan.

Editor: Ravianto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah.

Pemerintah memprediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron atau kasus Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Prediksi tersebut berdasarkan hasil pengamatan pemerintah terhadap kasus Omicron di Afrika Selatan.

"Dari hasil trajectory (Covid-19) di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam dalam konferensi pers virtual, pada Minggu (16/1/2022).

Oleh karena itu kata Luhut, pemerintah melakukan sejumlah langkah mitigasi agar peningkatan varian Omicron dapat diminimalisir.

Tujuannya agar lonjakan yang terjadi tidak membebani sistem kesehatan di Indonesia.

Adapun langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah yakni percepatan vaksinasi dan penegakkan disiplin protokol kesehatan.

"Pengetatan mobilitas akan menjadi opsi terakhir untuk dilakukan," kata Luhut.

Selain itu kata Luhut, pemerintah terus memperhatikan kasus Omicron yang terjadi di negara lain.

Misalnya kasus Omicron di Inggris dan Afrika Selatan yang saat ini telah melewati puncak harian kasus.

Selain itu kasus Omicron di Amerika Serikat dan  Prancis yang mulai melandai.

Pemerintah terus memonitor peningkatan kasus Omicron di India, Thailand, dan Filipina.

Luhut menyadari cepat atau lambat peningkatan kasus Covid-19 akan terjadi di Indonesia.

"Seperti yang terjadi kemarin dimana (kasus Covid-19 baru ) telah menyentuh angka 1.054 kasus per hari. Terakhir kita mencapai angka tersebut adalah pada tanggal 11 Oktober 2021 yang lalu. Tapi sore ini, hari ini juga menurun kembali di bawah 1.000 yaitu 800 sekian," pungkas Luhut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved