Rumah TKP Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis Jarang Dihuni, Berukuran Besar dan Milik Alumni

Menurut Otong Dadi rumah tersebut berukuran besar. Ada sawah dan kebun di belakangnya.

Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
Kompas.com
Ilustrasi - Lingkaran setan dilakukan anggota Pramuka SMAN 1 Ciamis. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Sekdes Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Otong Dadi mengaku kaget kalau di Dusun Sarayuda, Desa Kertaharja, ada kegiatan pramuka yang akhirnya menjadi heboh.

“Asli, saya tidak tahu sama sekali. Tahunya baru sekarang, padahal rumah saya juga di Sarayuda, tak jauh dari rumah yang disebut-sebut dalam berita itu,” ujar Otong Dadi, Sekdes Kertaharja ketika dihubungi Tribun, Kamis (13/1/2022).

Menurut Otong, ia bersama sejumlah warga tidak mengetahui kegiatan kepramukaan di sebuah rumah di Kampung Sarayuda Sabtu (8/1/2022) lalu.

Apalagi kegiatan pramuka tersebut bikin heboh, menyusul adanya tiga siswa yang lebam-lebam diduga akibat penganiyaan.

"Kami tidak pernah tahu ada kegiatan tersebut. Dan tidak pernah diberitahu, Masa kegiatan besar melibatkan siswa SMAN 1 (Ciamis) tersebut tidak memberi tahu secara resmi,” katanya.

Tapi Otong mengakui kalau rumah TT yang disebut-sebut sebagai tempat kejadian kasus kegiatan “Lingkaran Setan” tersebut berada di Dusun Sarayuda.

“Tapi rumah tersebut jarang ditempati. Sering kosong, TT (27) sendiri seringnya di Tasikmalaya. Ia memang alumni SMAN 1 Ciamis,” ujar Otong.

Rumah tersebut menurut Otong, memang berukuran besar.

Di belakangnya ada sawah dan kebun.

“Tapi jarang ditempati memang, hanya sesekali diisi. Jadi enggak tahu juga kalau hari Sabtu kemarin ada kegiatan di situ,” ungkapnya.

Sebelumnya, Mamay salah seorang orang tua korban Lingkaran Setan menyebutkan, menurut anaknya (MH) kegiatan Pasukan Tongkat Ambalan Ciungwanara yang ditandai aksi kekerasan tersebut berlangsung di sebuah rumah alumni SMAN 1 Ciamis di Kampung Sarayuda, Kertaharja, Cijeungjing.

Pada kegiatan saling tempeleng tersebut ada 3 siswa yang mengalami lebam-lebam yakni MF, E, dan FR.

Dibekukan

Terhitung mulai Rabu (12/1/2022), ekstrakurikuler (ekskul) pramuka Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis dibekukan sampai waktu tidak ditentukan.

Tidak ada lagi kegiatan kepramukaan di pangkalan SMAN 1 Ciamis.

“Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis dibekukan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kami sudah menugaskan Kwaran Ciamis Kota untuk melakukan pemantauan,” ujar Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis, H Nanang Permana SH kepada Tribun, Rabu.

Kebijakan pembekuan kegiatan eskul kepramukaan di Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis tersebut menyikapi insiden dugaan kekerasan yang terjadi saat latihan pasukan tongkat Ambalan Ciungwanara di Sarayuda, Kertaharja, Cijeungjing, Sabtu (8/1/2022).

Pada kegiatan yang mirip perpeloncoan tersebut 3 siswa terpaksa dirawat di rumah sakit dalam kondisi  lebam-lebam.

Pembekuan sementara akvitas Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka tersebut untuk memberikan kesempatan kepada SMAN 1 Ciamis untuk melakukan evakuasi dan introspeksi internal eskul kepramukaan.

“Padahal selama ini kegiatan kepramukaan di SMAN 1 Ciamis sudah melahirkan pemimpin-pemimpin . Seperti  Pak Jeje (maksudnya, H Jeje Wiradinata, Bupati Pangandaran), maupun Pak Herdiat (Bupati Ciamis, H Herdiat Sunarya) maupun Jenderal Heri di Paspampres. Dan banyak lagi yang lain. Tapi sekarang kok ada kejadian begini (maksudnya tragedi pasukan tongkat),” katanya.

Wakasek Bidang Humas SMAN 1 Ciamis, Drs H Supyan Iskandar MPd kepada Tribun Rabu mengakui bahwa aktivitas Ambalan Ciungwanara  dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis dibekukan sampai waktu tidak ditentukan.

“Kegiatan eskul kepramukaan di SMAN 1 Ciamis dibekukan sementara. Termasuk Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka,” ujar Supyan Iskandar.

Menurut Supyan pembekuan aktivitas Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka tersebut sebagai buntut insiden dugaan praktek perpeloncoan pada kegiatan latihan pasukan tongkat ambalan Ciungwanara Sabtu lalu.

“Dugaan praktik perploncoan tersebut sudah ada sejak 36 tahun lalu. Berlangsung dari generasi ke generasi. Senior menurunkan ke junior,” katanya.

Dengan dibekukannya Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis dengan berbagai kegiatannya tersebut menurut Supyan untuk memutus mata rantai pewarisan tradisi mirip kegiatan perploncoan tersebut.

“Diputus satu generasi. Kalau toh nanti ambalannya dihidupkan kembali. Semua orangnya harus ganti, harus orang baru semua. Sehingga tradisi yang lama diputus, tidak ada pewarisan lagi. Tidak ada lagi kegiatan berbau kekerasan di eskul kepramukaan,” ujar Supyan.

Bagi siswa yang ingin menyalurkan bakat pembinaan fisik, menurut Supyan bisa memilih eskul yang mengandalkan kegiatan fisik dan kemahiran seperti eskul karate, silat, judo, taekwondo dan lainnya .

“Di SMAN 1 Ciamis ini ada 26 eskul, baik itu eskul olahraga, seni dan juga eskul pramuka,” katanya.

Baca juga: VIDEO Pramuka SMAN1 Ciamis Saling Pukul di Lingkaran Setan, Muka Bengep, Korban F Masih Pusing

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved