Tiga Ruang Kelas di SDN Bojongsari 1 Karawang yang Ambruk Ternyata Sudah Dianggarkan Diperbaiki
Akibat roboh, kata Asep, maka pemerintah bukan lagi harus memperbaiki namun harus membangun gedung sekolah tersebut.
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Ravianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang Asep Junaedi menyebutkan, perbaikan bangunan sekolah dasar negeri (SDN) Bojongsari 1 telah diagendakan.
Namun keburu roboh setelah hujan dan angin menerjang Jumat (7/1/2022) malam.
Akibat roboh, kata Asep, maka pemerintah bukan lagi harus memperbaiki namun harus membangun gedung sekolah tersebut.
"Makanya kita coba carikan melalui dana CSR ataupun nanti pakai anggaran perubahan 2022," kata Asep, saat dihubungi, pada Selasa (11/1/2022).
Asep mengakui, bahwa bangunan itu memang sudah tua. Kendati sudah roboh,
untuk di SDN Bojongsari 1 Kecamatan Tirtamulya, ketersediaan ruang kelas masih tercukupi.
Ada tujuh ruang kelas di sekolah itu dengan jumlah murid 216 dengan satu rombel tiap kelasnya.
Menurut Asep, ada sekitar 900 gedung sekolah dasar dalam kondisi rusak berat. Pihaknya menilai skala prioritas dalam kegiatan pembangunan sekolah rusak berat tersebut.
Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam melakukan perbaikan maupun pembangunan sekolah rusak.
3 Ruang Sekolah Ambruk
Tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Bojongsari 1, Desa Bojongsari, Kecamatan Tirtamulya, Karawang ambruk
Kepala Sekolah SDN Bojongsari 1 Ade Sutisna mengungkapkan, peristiwa itu terjadi ketika hujan dan angin kencang di Jumat (7/1/2022) malam sekitar Pukul 08.00 WIB.
Dia menjelaskan bangunan ambruk itu sempat menimpa warung milik warga yang berada dibelakang sekolah tersebut.
Ia mengakui, kondisi bangunan dari tiga ruang kelas tersebut memang sudah lapuk.
Bangunannya sudah tua dan diperkirakan pada tahun 2000.
"Saya baru menjabat jadi kepsek, bangunan ini diperkirakan sudah ada sejak Tahun 2000 dan memang sudah lapuk kondisinya," kata Ade kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).
Hampir seluruh bangunan tiga ruang kelas itu rata dengan tanah. Tersisa tembok pembatas kelas dan tembok bagian depan kelas saja.
Terlihat puing-puing genteng, kayu hingga tembok berserakan di area ruang kelas yang roboh tersebut. Dan terlihat juga sejumlah warga tengah membersihkan puing bangunan. (Cikwan Suwandi)
