Omicron di Turki Lagi Tinggi-tingginya, Tak Disadari Turis Indonesia, Ini Masa Inkubasi Virusnya
Salah satu kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki. Mereka umumnya baru pulang dari perjalanan wisata.
"Apalagi dari eksperimen laboratorium terbukti virus Omicron ini memang terkenal tinggi efisiensi replikasinya," tambahnya.
Menurut laporan para peneliti University of Hong Kong, varian Omicron dapat berkembang 70 kali lipat lebih cepat daripada varian Delta di jaringan bronkus.
Bronkus sendiri merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan dan sebelum paru-paru.
Temuan tersebut bisa menjadi salah satu penjelasan mengapa varian Omicron lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.
Kendati demikian, melansir The Guardian, Rabu (15/12/2021), varian Omicron berkembang sekitar 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru.
Peristiwa ini, kata Ahmad, menunjukkan pentingnya melakukan double check, baik di keberangkatan dan kedatangan.
Terutama saat berada di pesawat, ada saja yang tidak memakai masker atau melepaskan maskernya dalam beberapa waktu, misalnya pada saat makan.
Oleh karenanya, bisa jadi, para pelaku perjalanan tertular dari orang lain saat di pesawat.
"Bisa jadi saat check-in jumlah virus masih sedikit. Tapi, dalam hitungan jam, kan, si virus terus bertambah sehingga muncul fase infeksius," terang Ahmad.
Ledakan di Turki
Varian Omicron yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan kini memang telah menyebar di berbagai belahan dunia.
Banyak negara melaporkan terjadinya lonjakan kasus pasca varian ini menyebar. Turki menjadi salah satu negara yang mencatatkan penularan Omicron paling tinggi.
Pada Kamis (6/1/2022), Turki mencatatkan 68.413 kasus baru di tengah melonjaknya kasus infeksi yang disebabkan varian Omicron.
Melansir Reuters, kasus Omicron di Turki meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam waktu seminggu dan varian Omicron menjadi strain dominan di negara tersebut.
Merespons situasi ini, pemerintah Turki belum mengambil langkah pembatasan baru. Namun, masa karantina untuk kasus positif diperbarui menjadi 7 hari.