Mengapa Tahun Baru Ditetapkan pada 1 Januari? Padahal Dulu Dirayakan pada Bulan Maret
Kalender yang umum digunakan di Indonesia adalah penanggalan masehi yang diawali pada 1 Januari setiap tahunnya.
Karena pada awalnya, kalender Romawi itu cuma ada 10 bulan dan dimulai pada Maret.
Tampak dari nama bulan yang berasal dari bahasa latin.
September itu dari kata Septem, bahasa latin dari tujuh. Padahal September sekarang jadi bulan kesembilan.
Okto itu bahasa latin yang artinya delapan. Padahal sekarang Oktober itu bulan kesepuluh.
Begitu pula November (Novem =9), dan Desember (Decem = 10).
Kalender pertama Romawi yang hanya ada 10 bulan itu dibuat oleh raja pertama Roma, Romulus, pada tahun 753 SM.
Lalu, pada tahun 700 SM, kaisar Roma penerus Romulus, yakni Numa Pontilius, merubah kalender bikinan Romulus.
Alasannya karena di kalender bikinan Romulus, jumlah harinya terlalu sedikit, dan ternyata ini tidak cocok dengan kenyataan musim yang ada.

Ia menambahkan dua bulan tambahan, yakni Januari (Ianuarius) dan Februari (Februarius)
Meski kalender sudah berganti, perayaan tahun baru 1 Januari baru dirayakan pada tahun 153 SM.
Tahun baru pun bergeser, dari yang semula 1 Maret, akhirnya menjadi 1 Januari.
Pada tahun 46 SM, Julius Caesar juga mengenalkan kalender baru, yang didasarkan pada pergerakan matahari.
Kalender ini diklaim lebih sempurna dari kalender Romawi sebelumnya.
Perayaan tahun baru pun kembali ditegaskan oleh Julius Caesar setiap tanggal 1 Januari. Lalu, mengapa bangsa Romawi merayakan pergantian tahun?