6 Cerita Pilu TKW Asal Indramayu yang Terungkap Sepanjang 2021
Kabupaten Indramayu menjadi lumbung Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW di Indonesia. Berikut 6 cerita TKW Indramayu yang terungkap sepanjang 2021
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Lanjut Juwarih, Komariyah meninggal dunia setelah mendapat tusukan benda tajam pada bagian dada, perut, wajah dan punggung.
Menurut keterangan kepolisian setempat, sebelum kejadian berdarah itu terjadi, antara korban dan pelaku, sempat terjadi pertengkaran.
Pelaku pun diketahui langsung melarikan diri seusai melakukan penusukan terhadap korban.
Korban yang saat itu dalam kondisi kritis baru diketahui setelah sang majikan (WN Taiwan) datang ke kebun tomat.
Dengan keadaan bersimbah darah, korban langsung dibawa ke RS. Akan tetapi, dalam perjalanan nyawanya sudah tidak bisa tertolong.
"Lalu pada 5 Agustus 2021, pelaku (PS) menyerahkan diri ke polisi," ujarnya.
Masih disampaikan Juwarih, KDEI Taipei sudah menghubungi pihak keluarga di Indonesia untuk mengabarkan berita duka meninggalnya Komariyah.
Pihak KDEI Taiwan pun meminta dokumen-dokumen untuk keperluan proses pemulangan jenazah.
"Saat ini jenazah masih ditangani pihak Kepolisian dan Kejaksaan setempat untuk keperluan investigasi," ujar Juwarih.
3. Casmi
Casmi (56) Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu akhirnya bisa pulang ke Indonesia.
Hanya saja, sepulangnya ke tanah air, TKW warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu itu kesulitan untuk berbicara Bahasa Indonesia.
Kondisi tersebut diungkap adik dari Casmi, Sana (35) saat ditemui Tribuncirebon.com di kediamannya, Jumat (19/11/2021).
Casmi sendiri sebelumnya dilaporkan hilang kontak selama 12 tahun di Arab Saudi dan baru tiba di Indramayu pada Selasa (16/11/2021) kemarin.
"Kalau bicara bahasa Indonesia memang kurang, tapi dia paham kalau kita ngomong bahasa Indonesia, sebelumnya memang lancar bisa Bahasa Indonesia sebelum berangkat," ujar dia.