ROBERT ALBERTS: Setelah Ditekan Bertubi-tubi, Persib Bakal Lebih Kuat di Putaran Kedua

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung mengalami tekanan bertubi-tubi sepanjang putaran pertama Liga 1 2021/2022.

Bobotoh menilai permainan Maung Bandung masih jauh dari yang diharapkan meskipun mengakhiri seri kedua di posisi kedua.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menanggapi hal itu dengan mengatakan bahwa tekanan tersebut merupakan hal yang sangat wajar.

Apalagi Persib merupakan tim besar yang selalu menargetkan gelar juara setiap musimnya.

Baca juga: Di Persib Bandung, David da Silva Pilih Nomor Punggung 25, Ada Makna Haru dan Sakral

"Tim selalu termotivasi dan tekanan merupakan bagian dari sepak bola. Tanpa tekanan, tidak akan ada sepak bola yang bagus dan harus ada tekanan di sana," ujar Robert, Jumat (24/12/2021).

Robert menambahkan, pemain terbaik akan selalu berkembang sangat cepat ketika mengatasi tekanan tersebut.

Atribut itulah yang menurut pelatih asal Belanda itu harus dimiliki oleh setiap pemain termasuk timnya.

"Tekanan yang kami rasakan bukan dari luar, tapi tekanan datang dari diri sendiri."

"Kami ingin menjadi yang terbaik dan bermain untuk menjadi juara."

"Kami ingin menjadi yang nomor satu di Indonesia," katanya.

Pada putaran kedua, yang bakal dihelat mulai awal Januari 2022 di Bali, Robert menyadari perjalanan Persib akan sangat berat dan panjang.

Perlu mental kuat agar Persib bisa terus memetik kemenangan demi kemenangan.

Dia pun optimis, apa yang sudah dilalui oleh timnya selama putaran pertama bisa menjadi motivasi sangat bagus agar lebih baik.

Robert memastikan, mentalitas para pemain sudah sangat kuat untuk keluar dari segala macam tekanan.

"Itu tekanan yang kami rasakan dari dalam diri, sedangkan tekanan dari luar itu normal, kami harus menghadapinya," ujarnya.

Baca juga: BERITA Latihan Persib Bandung, Kata I Made Wirawan saat Kembali ke Lapangan: Berat

Robert pun berbicara soal penyelenggaraan Liga 1 putaran pertama.

Menurut mantan arsitek tim PSM Makassar dan Arema Indonesia, sulit menjawab apakah kompetisi tahun ini sudah berjalan dengan baik atau belum dari sisi penyelenggaraan.

"Ini bukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan satu penyataan mudah."

"Ada situasi yang kompleks, tim dipaksa bermain di luar lingkungannya sendiri, harus bermain di stadion yang kosong," katanya.

Bagi dia, situasi seperti itu sangat sulit untuk dilalui oleh seluruh tim.

Termasuk Persib yang terus berusaha memberikan kemampuan terbaik di dalam segala keterbatasan.

"Tampaknya juga akan lebih sulit di putaran kedua karena semua masih harus tetap jauh dari rumah untuk waktu yang lama," ucapnya.

Di putaran kedua nanti, Robert cukup penasaran dengan lapangan latihan dan stadion yang bakal digunakan.

Sebab, banyak pihak yang meragukan bahwa Bali cukup siap untuk menggelar seri keempat.

"Kami ada di situasi yang menarik, melihat bagaimana semuanya belajar dari putaran pertama, bagaimana mengatasi masalah untuk tampil di putaran kedua," ujarnya. (*)