ISTRI ABK Indramayu yang Hilang itu Ibu 3 Anak, Sehari-hari Andalkan Upah dari Buruh Cuci

Istri salah satu Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Indramayu yang menghilang di Perairan Madura diusahakan akan diberikan bantuan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Saritinih (50) saat menunjukan foto bersama suaminya Didi Rosadi (51) saat menikahkan anak pertamanya di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (24/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID,INDRAMAYU - Istri salah satu Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Indramayu yang menghilang di Perairan Madura diusahakan akan diberikan bantuan.

Pada hari ini, pemerintah Kecamatan Balongan bersama dengan Rumah Zakat meninjau langsung lokasi kediaman ABK tersebut di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (24/12/2021).

Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS mengatakan, turut berduka dengan kondisi yang dialami salah satu keluarga di wilayahnya tersebut.

ABK itu diketahui bernama Didi Rosadi (51), ia menjadi salah satu dari 8 ABK yang dilaporkan hilang dalam insiden kecelakaan yang dialami KM Cahaya Inti Nelayan-68.

Baca juga: Getir Sang Istri ABK di Indramayu yang Suaminya Hilang di Perairan Madura, Ingat Percakapan Terakhir

"Saya mewakili pak Camat dari pemerintah Kecamatan Balongan turut berduka dengan kabar tersebut dan berharap korban bisa segera ditemukan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Oleh karena itu, pemerintah Kecamatan Balongan berencana akan menggandeng instansi lainnya untuk bisa meringankan beban keluarga.

Sementara itu, Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Lastri Mulyani menambahkan, istri ABK tersebut, Sartinih (50) rencananya akan diberi bantuan modal agar bisa membuka warung guna berjualan.

Lanjut dia, mengingat, ABK yang bersangkutan meninggalkan 3 orang anak, satu di antaranya masih berusia 11 tahun.

Sehingga, istri dari ABK tersebut bisa tetap mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Ruang Kerja Gubernur Banten Diacak-acak Oknum Buruh, Wahidin Halim Lapor Polisi

"Istrinya ini hanya buruh cuci, makanya kita coba untuk ajukan agar istrinya ini bisa mendapat bantuan untuk modal berdagang, kita coba usahakan," ujar dia.

Percakapan Terakhir

Sartinih (50), menceritakan percakapan terakhir dirinya bersama sang suami, anak buah kapal (ABK) di Indramayu sebelum dilaporkan hilang di lautan.

Suaminya tersebut adalah Didi Rosadi (51), ABK KM Cahaya Inti Nelayan-68 yang ditemukan dalam kondisi terbalik di Perairan Madura.

Sartinih menceritakan, suaminya tersebut sempat mengeluh sakit tidak enak badan saat kapal yang ditumpanginya mencari ikan itu menepi pada sebuah pulau.

"Ngasih kabar waktu menepi di pulau, lewat telepon katanya itu dia sakit, pegel-pegel gitu, kejadian sekitar 2 bulan lalu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (24/12/2021).

Sartinih mengatakan, suaminya itu, saat memberi kabar juga sempat berkata ingin pulang karena kondisi kesehatannya tersebut.

Hanya saja, waktu itu, Sartinih menguatkan suaminya karena baru melaut selama satu bulan setengah. Percakapan itu, kata dia, menjadi percakapan terakhirnya dengan sang suami.

Sartinih pun meyakini, suaminya itu masih hidup walau dilaporkan menghilang sejak 1 bulan lalu. Ia berharap, petugas bisa menemukan suaminya dan membawanya pulang.

"Saya percaya suami saya itu sekarang masih hidup, saya gak merasakan firasat apa-apa yang menandakan suami saya tidak ada," ujar dia.

Baca juga: Di Persib Bandung, David da Silva Pilih Nomor Punggung 25, Ada Makna Haru dan Sakral

Lokasi penemuannya berada di Perairan Madura.

Kasat Pol Airud Polres Indramayu Iptu Suprapto mengatakan, sedikitnya ada 8 orang ABK yang diketahui bekerja pada kapal tersebut.

Mereka berasal dari Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon, kini semua ABK itu dilaporkan hilang dan belum diketahui keberadaannya.

"Ada masyarakat kita Indramayu dan sebagian juga Cirebon, cuma mereka itu kerja di perahu nelayan milik orang Jakarta, jadi berangkatnya KM itu juga dari Muara Angke Jakarta tujuan awalnya ke Perairan Bangka Balitung," ujar Iptu Suprapto.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved