Muktamar NU
Hingga Jumat Pagi, Pemilihan Ketua Umum PBNU Belum Rampung, Peserta Salat Subuh Dekat Panggung
Pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke-34 NU belum selesai hingga Jumat (24/12/2021) dini hari.
TRIBUNJABAR.ID, LAMPUNG - Pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke-34 NU belum selesai hingga Jumat (24/12/2021) dini hari.
Pemilihan itu dimulai selepas tengah malam.
Berdasarkan tayangan akun YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, sejumlah peserta muktamar tampak menunaikan salat Subuh di sekitar panggung di depan arena muktamar di kampus Universitas Lampung.
Hingga sekitar pukul 05.00 WIB, proses pemilihan ketum PBNU baru menyelesaikan tahap pemungutan suara bakal calon ketua umum PBNU.
Pemungutan suara itu dilakukan untuk menyaring bakal calon ketua umum menjadi ketua umum dengan syarat mengantongi 99 suara.
Setelah memenuhi syarat tersebut, barulah terdapat calon ketua umum yang akan kembali berkontestasi memperebutkan kursi ketua umum PBNU.
Pemilihan ketua umum PBNU diupayakan dilakukan secara musyawarah mufakat, tetapi pemungutan suara akan dilakukan apabila musyawarah mufakat tidak tercapai.
Sejauh ini, terdapat tiga nama yang disebut-sebut akan maju sebagai calon ketua umum PBNU, yakni Said Aqil Siradj, Yahya Cholil Staquf, dan As'ad Said Ali.
Sebelumnya, Muktamar ke-34 NU telah menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai rais aam PBNU untuk periode 2021-2026.
Miftachul terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.
"Alhamdulillah AHWA sepakat dengan musyawarah yang penuh dengan kesantunan itu, sepakat bahwa yang menjadi rais aam untuk PBNU 2021-2026 al mukaram Kiai Haji Mifathul Akhyar," kata anggota tim AHWA, Zainal Abidin, dikutip dari tayangan akun YouTube TVNU, Kamis malam.
Zainal menegaskan, tidak ada perbedaan pendapat di antara anggota AHWA dalam menyepakati Miftachul sebagai rais aam PBNU periode 2021-2026.
"Kami semua sepakat, para sesepuh kiai sepakat dan tidak ada perbedaaan pendapat, kami bulat sepakat," ujar Zainal.
Selain menjabat sebagai Rais Aam PBNU, saat ini Miftachul juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Adapun tim AHWA yang memilih Miftahul sebagai rais aam PBNU 2021-2026 terdiri dari KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma'ruf Amin, KH Anwar Manshur, TGH LM Turmuudzi Badaruddin, KH Miftahul Akhyar, KH Nurul Huda Djazuli, KH Ali Akbar Marbun, dan Prof H Zainal Abidin.