Ridwan Kamil: Negara Jamin 1.000 Persen Ibadah Umat Kristiani di Natal dan Tahun Baru, tapi . . .
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempersilakan warga kristiani untuk menjalani ibadah Natal dan perayaan tahun baru 2022 dengan aman dan nyaman.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempersilakan warga kristiani untuk menjalani ibadah Natal dan perayaan tahun baru 2022 dengan aman dan nyaman.
Ia memastikan pemerintah menjamin keamanan beribadah 1.000 persen.
Ia mengatakan jaminan tersebut diutarakan setelah melihat situasi dan laporan dari intelijen, laporan dari kemasyarakatan, dan laporan dari semua pihak mengenai kegiatan-kegiatan masyarakat di akhir tahun ini.
"Insyaallah yang disampaikan, Jawa Barat sedang sangat kondusif sehingga dipersilahkan warga kristiani melaksanakan Natal dengan aman dan tenang," kata Ridwan Kamil seusai menjadi inspektur Apel Gelar Pasukan TNI-Polri Dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Natal Tahun 2021 Dan Tahun Baru 2022 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (23/12/2021).
"Dijamin 1.000 persen keamanannya oleh negara melalui personel-personel yang lebih dari 170.000 disiapkan di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Barat tentunya."
Namun, kata dia, dengan kondisi pandemi yang belum tuntas betul, kegiatan ibadah secara langsung di tempat ibadah masih dibatasi oleh Kementerian Agama.
"Dalam situasi Covidnya belum selesai, dalam situasi ada ancaman Omicron, maka diimbau sesuai edaran Menteri Agama agar ibadah secara hibrid dan kapasitas 50 persen."
"Mudah-mudahan ini dipahami dipatuhi tanpa mengurangi kehikmatan kita dan mereka yang sedang beribadah," katanya.
Di luar ibadah Natal, katanya, diprediksi pasti terjadi pergerakan masyarakat.
Oleh karena itu, pasukan-pasukan sudah mengantisipasi dengan pos-pos keamanan di berbagai titik strategis.
Juga upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kemudian juga dikombinasikan dengan random antigen untuk memastikan yang berpergian itu aman, kemudian juga ada vaksinasi yang sifatnya situasional dilakukan," katanya.
Ia menyatakan tidak boleh ada perayaan tahun baru, maka alun-alun dan ruang publik diimbau untuk ditutup sesuai arahan Kapolri selama menjelang tahun baru untuk mengurangi potensi kehadiran kerumunan.
"Juga kita akan mengetatkan di pusat-pusat wisata untuk memastikan aplikasi pedulilindungi benar-benar digunakan sebagai dasar untuk menyeleksi orang-orang yang punya potensi Covid bisa diskrining melalui aplikasi tersebut, juga karena sudah melakukan vaksin kurang lebih dua kali," tuturnya. (*)