AC Milan
Mantan Pelatih AC Milan Ini Bilang Cedera Bukan Alasan Utama Runtuhnya Rossoneri, Begini Pendapatnya
Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, percaya bahwa cedera bukan satu-satunya hal yang bisa disalahkan Stefano Pioli atas "runtuhnya" Rossoneri.
Penulis: Hermawan Aksan | Editor: Hermawan Aksan
lihat foto
TRIBUNJABAR.ID - Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, percaya bahwa cedera bukan satu-satunya hal yang bisa disalahkan Stefano Pioli atas "runtuhnya" Rossoneri dalam beberapa pekan terakhir.
AC Milan mengalami salah satu momen tersulit sejak Stefano Pioli tiba karena mereka hanya memenangi dua dari tujuh pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Mereka juga kalah dalam perburuan gelar dari Inter Milan dan tersingkir dari Liga Champions sebagai tim terbawah grup.
Baca juga: Inter Milan Juara Paruh Musim, AC Milan Bisa Balas Dendam Musim Lalu
Menurut Arrigo Sacchi, ada yang perlu diubah karena meskipun ada banyak pemain yang absen dalam pertandingan, tampaknya gaya permainan mereka tidak seefektif dan tidak memiliki kemampuan yang sama untuk mendapatkan hasil.
Dalam tulisan di La Gazzetta dello Sport, Sacchi bicara soal masa sulit yang dialami Rossoneri saat ini.
Dia yakin bahwa cedera hanyalah alibi sampai batas tertentu.
"Runtuhnya tim Pioli tidak bisa hanya bergantung pada cedera."
"Situasi ini tidak terselesaikan bahkan dengan pembelian pemain karena semua klub berutang,” katanya (via MilanLive).
“Ini adalah pertanyaan tentang permainan: Rossoneri bertujuan untuk bergerak sebagai sebuah tim."
"Jika para pemain berada 60 meter dari pembawa bola, tidak ada pertanyaan tentang tim dan inilah yang terjadi di Milan."
"Jarak sangat penting: untuk alasan ini Napoli menang, mereka lebih kompak."
“Rossoneri benar-benar kebingungan."
Baca juga: Transfer Terkini AC Milan: Paolo Maldini Siapkan Pengganti Zlatan Ibrahimovic, Striker Man United?
"Saya ingin memberikan beberapa saran: tidak ada gunanya mencoba menyelesaikan semua masalah bersama."
"Lebih baik memulai dengan yang paling serius saat ini, yaitu, ini bukan lagi tim."
"Ini adalah kelompok pemain yang tersebar di mana setiap orang melakukan apa yang mereka inginkan."
"Waspadalah terhadap jebakan kesuksesan ketika Anda mulai berpikir bahwa menang selalu mudah.” (*)
