Kisah Dani di Sumedang, Meski Kehilangan Kaki, Cuan dari Usahanya Bisa Rp 15 juta per bulan
Inspirasi dari Dani warga Sumedang. Meski kehilangan kaki kanan, dia bisa raup cuan Rp 15 juta per bulan dengan membuat arang
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Mega Nugraha
Dani mendekati mesin yang sedang beroperasi sampai tiba-tiba dia merasa ada yang mengangkat kaki kanannya masuk ke pinggilingan.
"Kaki saya remuk sampai di atas mata kaki. Bagian belakang betis juga habis kena gilingan," ujarnya.
Kecelakaan itu mengurasa batin dan kekayaannya. Dia sendirian tanpa sanak saudara menahan sakit saat harus berbaring di rumah sakit, entah pada saat operasi amputasi, pun ketika pascaoperasi dia kembali dirawat di rumah sakit.
Peristiwa itu pula yang menyebabkan dia tak mungkin kembali ke tambang mengerjakan pekerjaan berat. Orang-orang tambang datang menjenguknya dan dari amplop menjenguk, didapati uang sebesar Rp65 juta.
"Uang itu habis untuk pengobatan dua kali ke rumah sakit. Tinggal sisa Rp3 juta yang saya pakai untuk pulang ke Sumedang, ditemani seorang mahasiswa dekat rumah kontrakan yang berkuliah di Bandung. Saya bayari tiket perjalanan mahasiswa itu, kami berpisah di Sekelimus, saya pulang naik taksi," katanya.
Tahun-tahun yang amat pedih berlalu dan kini Dani telah memiliki usaha yang bernilai rupiah lebih dari sekedar gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IVE.
"Sebulan saya bisa membakar arang dalam tiga kali . Satu kali membakar sedikitnya dua lobang, satu lobang bisa menghasilkan sedikitnya 21 karung seberat 50 kilogram masing-masingnya. Satu lobang jika dirupiahkan bersihnya Rp2,5 juta. Sebulang dari arang saja Rp15 juta," tutur Dani.