Taniah, TKW asal Indramayu yang 17 Tahun Hilang di Malaysia Belum Juga Ditemukan
Taniah sendiri merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW warga Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Indramayu meminta bantuan ke Komnas HAM untuk menindaklanjuti kasus Taniah TKW asal Indramayu yang hilang di Malaysia.
Taniah sendiri merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW warga Desa Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu.
Ia sebelumnya diberangkatkan sebagai pekerja migran saat masih anak-anak, umurnya saat itu masih 16 tahun.
Koordinator LPAI Indramayu, Adi Wijaya mengatakan, kasus Taniah ini sebelumnya sudah dilaporkan ke BP2MI.
Hanya saja, belum ada kabar lebih lanjut soal keberadaan Taniah sampai dengan sekarang, sehingga LPAI berinisiatif meminta bantuan ke Komnas HAM.
"Kasusnya sedang berjalan oleh BP2MI, tapi belum ada kabar lebih lanjut, makanya saya coba arahkan ke Komnas HAM," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (16/12/2021).
Adi Wijaya menyampaikan, pihak keluarga, khususnya orang tua Taniah sangat khawatir dengan kondisi anaknya tersebut.
Mengingat, Taniah sudah hilang kontak tanpa kabar di Malaysia selama kurang lebih 17 tahun.
Ibu dari Taniah, Sani (65) mengatakan, sejak berangkat ke Malaysia sampai dengan sekarang, kabar soal dari anaknya itu tidak satu pun diterima keluarga.
Sebagai orang tua, Sani hanya ingin anak ketiganya tersebut bisa secepatnya ditemukan dan pulang ke tanah air.
Keluarga bahkan sudah melalukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan Taniah.
Hanya saja, usaha tersebut tidak kunjung membuahkan hasil.
Ia juga mendoakan agar Taniah dalam kondisi sehat.
"Namanya orang tua, pengennya mah anak tuh cepat ketemu, cepat pulang," ujar dia.