Persib Bandung
Bobotoh Cantik Ini Yakin David da Silva Memang Solusi untuk Persib Bandung, Begini Alasannya
Persib Bandung berbenah setelah melewati 17 laga di Liga 1 2021-2022. Satu hal yang sudah dilakukan adalah mengganti satu penyerang asing.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Persib Bandung berbenah setelah melewati 17 laga di Liga 1 2021-2022. Satu hal yang sudah dilakukan adalah mengganti satu penyerang asing.
Geoffrey Castillion dibuang.
Sebagai gantinya, David da Silva, mantan penyerang Persebaya Surabaya, didatangkan.
Rekrutan itu direspons baik oleh bobotoh, pendukung setia dari Pangeran Biru.
Satu di antaranya adalah Rezi Ayu Frastika (26) bobotoh cantik asal Kota Bogor, Jawa Barat.
Rezi berharap David da Silva menjadi mesin gol Persib pada pertandingan-pertandingan di putaran kedua.
"Keren sih David da Silva masuk ke Persib Bandung. Menurut aku dia pemain yang tipe pekerja keras, kreatif, apalagi dia bisa menempatkan posisi yang sempurna," ucap Rezi saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (15/12/2021).
Menurut dia, permainan David Da Silva sudah terbukti hebat di saat ia masih berseragam Bhayangkara FC maupun Persebaya Surabaya.
Artinya, kata ia, David sudah tidak perlu lagi beradaptasi dengan atmosfer sepak bola di Indonesia.
"Dia juga pernah menjadi topskorer juga di Persebaya Surabaya. Jadi yakin kalau nanti membela Persib enggak usah adaptasi lagi. Bravo David da Silva, tunjukkan kemampuanmu," katanya.
Perjudian
Mantan striker Persib Bandung era 1990-an, Sutiono Lamso, menilai Pangeran Biru berjudi dengan mendatangkan David da Silva di putaran kedua Liga 1 2021/2022.
Soal melepas Geoffrey Castillion di putaran kedua Liga 1 2021/2022, ucap Sutiono Lamso, Persib Bandung sudah membuat keputusan sangat tepat.
Menurutnya, masalah terbesar Persib Bandung selama putaran pertama kompetisi ada di lini serang, satu di antaranya tak bagusnya performa Geoffrey Castillion.
Hanya, merekrut David da Silva untuk menggantikan Castillion dianggap Sutiono Lamso sebagai sebuah perjudian.
Meski sempat tajam bersama Persebaya Surabaya beberapa tahun lalu, ucapnya, tak ada yang tahu kondisi dan performa David da Silva musim ini.
"Kita enggak tahu juga kondisi dia sekarang gimana dan performa dia klub sebelumnya seperti apa. Dia masih setajam dulu apa sebaliknya. Karena memang striker itu dituntut harus bisa cetak gol apalagi ini pemain asing. Buat apa kalau tidak bisa mencetak gol," kata Sutiono Lamso kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Ingat Selebrasi Frets Saat Cetak Gol Persib Lawan Persik Kemarin? Ternyata Ini Maknanya, Danke Geoff
Kehadiran David da Silva menimbulkan beberapa pertanyaan terkait strategi bermain.
Apakah akan mempertahankan dua striker atau hanya memainkan satu ujung tombak.
Sutiono mengatakan, semua itu tergantung pelatih yang meracik taktik.
Apakah lebih cocok menempatkan David da Silva sebagai ujung tombak atau menggunakan dua striker berdampingan dengan Wander.
"Kalau mau pakai dua striker mereka kan harus cocok satu sama lain. Sementara sekarang sudah masuk kompetisi. Apakah bisa langsung cocok atau enggak kita belum tahu," ujarnya.
Soal rumor kepergian Wander Luiz, Sutiono Lamso mengungkapkan tidak ada masalah.
Sebagai mantan striker, ia memahami pasang surut saat mencetak gol. Hal itu mungkin yang sedang dialami Wander Luiz.
"Saat dia (Wander) main kemarin dia berapa kali peluang apakah dia bisa cetak gol? Tidak juga. Kalau dibandingkan Ezechiel walaupun gitu-gitu masih bisa bikin banyak gol," katanya.
Baca juga: Pembelaan Robert Alberts Soal Persib Bandung Disebut Beruntung Menang Lawan Persik Kediri
Seorang striker, lanjut Sutiono Lamso, memiliki tugas untuk mencetak gol.
Jika mencetak gol saja sulit, maka perlu ditanyakan kualitas dan kapasitasnya. Terlebih Wander berstatus penggawa asing.
"Kalau memang ada yang lebih bagus, ya, ganti saja," ucapnya.

Itu juga alasan Sutiono Lamso sepakat mengenai keputusan Persib Bandung melepas Geoffrey Castillion.
Penampilan bomber asal Belanda itu jauh dari kata memuaskan, hanya membukukan tiga gol dan satu assist dari 13 laga.
Dia bermain sebanyak 13 kali dan hanya membukukan tiga gol dan satu assist saja.
"Setiap pelatih, setiap tim, pasti menginginkan pemain-pemain yang berkualitas dan berkontribusi di tim itu," ujar Sutiono.
Menurut Sutiono Lamso, masalah besar yang dimiliki Persib pada putaran pertama adalah lini depan.
Baca juga: David da Silva RESMI Gabung Persib Bandung, Geoffrey Castillion Out, Wander Luiz Ikut Hengkang?
Geoffrey dan Wander Luiz belum bisa banyak berkontribusi bagi Maung Bandung sehingga dia menilai wajar pelatih Robert Alberts mengubah posisi striker.
Jika komposisi itu terus dipaksakan, Persib Bandung bisa keteteran di putaran kedua nanti.
"Kita sedang bersaing untuk mendapatkan nilai. Kalau kita enggak bisa meraih kemenangan terutama pemain depan tumpul, ya, otomatis jadi masalah buat tim," katanya.

Pencetak gol tunggal di partai final Liga Indonesia musim 1994/95 ini menuturkan, masalah Geoffrey terletak pada kondisi fisiknya.
Menurut dia cedera yang sempat menghantam Geoffrey Castillion di awal musim membuat performanya merosot.
"Kemarin dia habis cedera. Lalu sempat dipinjamkan ke Como 1907. Tapi dia enggak pernah main. Artinya mereka mau kembali ke performa yang dulu itu butuh waktu lagi," katanya.
Sutiono pun mempertanyakan komitmen Goeffrey untuk tetap menjaga kondisi fisiknya selama kompetisi berhenti. Bagi Sutiono, kondisi Geoffrey Castillion benar-benar di luar ekspektasi.
"Karena begitu dia main, cederanya dia apa, kita enggak tahu. Tidak menunjang lagi bagi dia sebagai seoarang striker yang tajam," katanya.
Setelah melepas Geoffrey, Persib langsung melakukan langkah cepat dengan merekrut David da Silva.
Striker asal Brasil itu sebelumnya bermain untuk Terengganu FC di Liga Super Malaysia.