Laporkan Kasus Perampokan, Meta Malah Diomeli Polisi: Ngapain Punya ATM Banyak-banyak, Jadi Repot

Meta juga diminta pulang oleh salah satu anggota Polsek Pulogadung. "Dia bilang, 'Sudah, ibu mendingan pulang saja dan tenangin diri'," kata Meta

Pixabay.com
Ilustrasi perampokan tas dari dalam mobil. Korban yang melapor justru diomeli polisi 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Seorang korban perampokan kecewa mendapat respons tak menyenangkan saat melapor ke polisi.

Selain diminta pulang, korban perampok itu juga diomeli polisi karena memiliki sejumlah kartu ATM.

Korban perampokan itu bernama Meta Kumala (32).  Ia melaporkan kasus pencurian yang dialaminya di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (7/12/2021).

Ia kehilangan tas dari mobil. Padahal, tas itu berisi uang tunai, beberapa kartu ATM, dan kunci mobil.

Meta melapor ke Kepolisian Sektor Pulogadung. "Kunci mobil saya juga ikut dicuri, jadi saya ke polsek dibonceng mertua saya. Suami saya nunggu mobil," ujar Meta, Minggu (12/12/2021) malam.

Baca juga: Perjuangan Polisi Ungkap Perampokan Bank di Karawang, Uber Tersangka Sampai ke Jakarta dan Palembang

Di Polsek Pulogadung, Meta melaporkan kehilangan uang Rp 7 juta dan beberapa kartu yang ditaruh di dalam tasnya.

"Saya cuma nulis nama, tanggal lahir, apa saja yang hilang. Sudah, selesai. Setelah itu sudah, jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa setelah saya dirampok gitu," kata Meta.

Meta juga diminta pulang oleh salah satu anggota Polsek Pulogadung. "Dia bilang, 'Sudah, ibu mendingan pulang saja dan tenangin diri'," kata Meta menirukan omongan polisi itu.

"Dalam hati saya, 'Pak, kalau gampang mah, anak SD saya minta tolong bantu nyari'. Saya enggak habis pikir, makanya saya kecewa banget. Kasus saya nggak ditanganin, malah saya diomelin," ujar Meta.

Selain itu, Meta juga diomeli karena memiliki kartu ATM banyak. "Saya nyebut lah ada lima ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.

"Dia bilang, 'Ngapain sih ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," ucap Meta menirukan omongan polisi tersebut.

Meta kecewa. Ia sedang susah, tapi malah kena omel dari polisi. Ia juga menyayangkan ucapan yang keluar dari polisi itu.

Baca juga: Perampokan Bank di Karawang, Kawanan Bawa Kabur Uang Rp 300 Juta Lebih, Ditangani Langsung Polda

Kronologi pencurian

Awalnya, Meta melakukan transaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersedia di minimarket Jalan Sunan Sedayu, Selasa (7/12/2021) malam.

"Saya transaksi agak lama di situ, sekitar 40 menit-an di dalam minimarket itu," kata Meta. Dari situlah, komplotan pencuri kemudian menyasar Meta.

Saat itu, Meta mengendarai mobil menuju rumahnya sepulang bekerja. Beberapa meter kemudian, ada motor yang mengikutinya. "Ada motor ngikutin dan orangnya ngomong, tapi kurang dengar ngomong apa," ujar Meta.

Hal itu terjadi dua kali. Pertama, seseorang mengetuk spion mobil Meta. Selanjutnya, giliran kaca mobil Meta yang diketuk.

"Beberapa meter lagi ada ngetuk kaca. Habis ngetuk spion, ngetuk kaca. Orangnya sambil ngomong, 'itu bahayain orang'," ucap Meta.

Karena penasaran, Meta pun turun dan mengecek mobilnya. Saat Meta turun, terlihat seseorang membuka pintu mobil bagian kiri dan mengambil tasnya.

Aksi itu terekam kamera closed-circuit television (CCTV). Video rekaman itu telah tersebar di media sosial. (Penulis : Nirmala Maulana Achmad)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Laporkan Pencurian di Rawamangun ke Polsek, Korban Disuruh Pulang dan Menenangkan Diri"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved